Welcome to My Blog

Selamat datang di blog saya. Temukan apa yang anda minati.
Selamat berpetualang di blog saya.

Minggu, 25 Desember 2011

Motivasi

PENDAHULUAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya sehingga kita bisa dalam keadaan sehat seperti sekarang ini. amin insyaAllah. Solawat serta salam tetap kita curahkan kepada Nabi Mohammad SAW yang mana sangat kita nantikan safa'atnya di yaumul kiamah. Selanjutnya, tak lupa saya ucapkan terimakasih kepada saudara-saudara ku yang telah memberikan dukungan moril maupun spirituil sehingga bisa terciptanya makalah ini.

Pada sekarang ini saat banyak sekali motivator-motivator yang bermunculan. Mulai dari yang biasa sampai ke orang besar. Semua mempunyai tujuan yang sama, yaitu memberikan sugesti positif kepada orang lain. Ada yang menjadikannya sebagai profesi dan juga ada yang cuma sebagai teman curhat.


Materi Motivasi

Motivasi merupakan suatu usaha untuk memberikan sugesti-sugesti positif yang intinya untuk menumbuhkan semangat pada diri seseorang dalam melakukan suatu hal. Dan orang yang melakukan usaha tersebut kepada orang lain disebut Motivator. Banyak sekali orang yang membutuhkan motivasi dalam menjalankan kehidupan ini.

Kamis, 15 Desember 2011

ALBERT EINSTEIN

Albert Einstein, tak salah lagi, seorang ilmuwan terhebat abad ke-20. Cendekiawan tak ada tandinganya sepanjang zaman. Termasuk teori "Relativitas"-nya. Sebenarnya teori ini merupakan dua teori yang bertautan satu sama lain. Teori khusus "Relativitas" yang dirumuskannya tahun 1905 dan teori umum "Relativitas" yang dirumuskannya tahun 1915, lebih terkenal dengan hukum gaya berat Enstein. Kedua teori ini teramat rumitnya, karena itu bukan tempanya disini menjelaskan sebagaimana adanya, namun uraian ala kadarnya tentang soal relativitas khusus ada disinggung sedikit. Pepatah mengatakan,"Semuanya adalah Relatif." Teori Einstein bukanlah sekedar mengunyah-ngunyah ungkapan yang nyaris menjemukan itu. Yang dimaksudkannya adalah suatu pendapat matematika yang pasti tentang kaidah-kaidah ilmiah yang sebetulnya relatif. Hakikatnya, penilaian subyektif terhadap waktu dan ruang tergantung pada si penganut. Sebelum Einstein, umumnya orang senantiasa percaya bahwa dibalik kesan subyektif terdapat ruang dan waktu yang absolut yang bisa diukur dengan peralatan secara obyektif. Teori Einstein menjungkir-nalikan secara revolusioner pemikiran ilmiah dengan cara menolak adanya sang waktu yang absolut. Contoh berikut ini dapat menggambarkan betapa radikal teorinya, betapa tegasnya dia merombak pendapat kita tentang ruang dan waktu.

Bayangkanlah sebuah pesawat ruang angkasa--sebutlah namanya X--meluncur laju menjauhi bum dengan kecepatan 100.000 kilometer per detik. Kecepatan diukur olah pengamat, baik yang berada di dalam pesawat ruang angkasa X maupun di Bumi, dan pengukuran mereka bersamaan. Sementara itu, sebuah pesawat ruang angkasa lain yang bernama Y meluncur laju pada arah yang sama dengan pesawat ruang angkasa X tetapi dengan kecepatan yang berlebih. Apabila pengamat di Bumi mengukur kecepatan pesawat ruang angkasa Y, mereka mengetahui bahwa pesawat itu melaju menjauhi Bumi pada kecepatan 180.000 kilometer per detik. Pengamat di atas pesawat ruang angkasa Y akan berkesimpulan serupa.

Nah, karena kedua pesawat ruang angkasa itu melaju pada arah yang bersamaan, akan tampak bahwa beda kecepatan antara pesawat itu 80.000 kilometer per detik dan pesawat yang lebih cepat tak bisa tidak akan bergerak manjauhi pesawat yang lebih lambat pada kadar kecepatan ini.

Tetapi teori Einstein memperhitungkan, jika pengamatan dilakukan dari kedua pesawat ruang angkasa, mereka akan bersepakat bahwa jarak antara keduanya bertambah pada tingkat ukuran 100.000 kilometer per detik, bukannya 80.000 kilometer per detik.

Kelihatanya hal ini mustahil. Kelihatanya seperti olok-olok. Pembaca menduga seakan ada bau-bau tipu. Menduga jangan-jangan ada perincian yang disembunyikan. Padahal, sama sekali tidak! Hasil ini tidak ada hubunganya dengan tenaga yang digunakan untuk mendorong mereka.

Tak ada keliru pengamatan. Walhasil, tak ada apa pun yang kurang alat rusak atau kabel melintir. Mulus, polos, tak mengecoh. Menurut Einstein, hasil kesimpulan yang tersebut di atas tadi semata-mata sebagai akibat dari sifat dasar alamiah ruang dan waktuyang sudah bisa diperhitungkan lewat rumus ihwal komposisi kecepatannya.

Tampaknya merupakan kedahsyatan teoritis, dan memang betahun-tahun orang menjauhi "teori relativitas" bagaikan menjauhi hipotesa "menara gading"

Rabu, 23 November 2011

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

1. PHBS di Rumah Tangga
Mengapa perlu PHBS di rumah tangga?
RUmah tangga sehat merupakan aset atau modal utama pembangunan di masa depan yang perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. Beberapa anggota rumah tangga mempunyai masa rawan terkena gangguan berbagai penyakit. Angka kesakitan dan kematian penyakit infeksi dan non infeksi dapat dicegah dengan PHBS.

Apa tujuan PHBS di rumah tangga?
Tujuan Umumnya adalah Meningkatnya rumah tangga sehat di Kabupaten/Kota. Tujuan Khususnya adalah Meningkatkan pengetahuan, kamauan dan kemampuan anggota rumah tangga untuk melaksanakan PHBS; Berperan aktif dalam gerakan PHBS di masyarakat.

Pengertian PHBS
PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar sadar, mau dan mampu mempratikkan PHBS untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya, mencegah resiko terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat.

Manfaatnya
  • Anggota keluarga meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit.
  • Anak tumbuh sehat dan cerdas.
  • produktifitas anggota keluarga meningkat.

 10 Indikator PHBS pada tatanan Rumah Tangga
  1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
  2. Memberi bayi ASI eksklusif
  3. Penimbangan bayi dan balita
  4. Menggunakan air bersih
  5. Mencuci tangan dengan air dan sabun
  6. Menggunakan jamban sehat
  7. Memberantas jentik di rumah
  8. Makan buah dan sayur setiap hari
  9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
  10. Tidak merokok di dalam rumah

 Langkah-langkah Pengembangan PHBS di Rumah Tangga
1. Pengkajian
Melakukan kajian PHBS secara kuantitatif, kualitatif, dan pengakajian sumber daya yang ada di Puskesmas. Pengkajian bertujuan untuk mempelajari, menganalisis dan merumuskan masalah perilaku dan non perilaku.

PEDOMAN POLITIK WARGA NU

  1. Berpolitik bagi Nahdlatul Ulama mengandung arti keterlibatan warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara secara menyeluruh sesuai dengan Pancasila dan UUD '45.

KHITTAH NAHDLATUL ULAMA

1. Muqaddimah
Nahdlatul Ulama didirikan atas dasar kesadaran dan keinsyafan bahwa setiap manusia hanya bisa memenuhi kebutuhannya bila bersedia untuk hidup bermasyarakat. Dengan bermasyarakat, manusia berusaha mewujudkan kebahagiaan dan menlak bahaya terhadapnya. Persatuan, ikatan batin, saling bantu membantu dan keseiasikataan merupakan prasyarat dari tumbuhnya persaudaraan (al Ukhuwwah) dan kasih sayang yang menjadi landasan bagi terciptanya tata kemasyarakatan yang baik dan harmonis.

Selasa, 22 November 2011

MUKADDIMAH QANUN ASASY JAM'IYAH NAHDLATIL ULAMA'

Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Al-Qur'an kepada hamba-Nya agar menjadi peringatan kepada sekalian umat dan menganugerahinya hikmat serta ilmu entang sesuatu yang Ia kehendaki. Dan barang siapa dianugerahi hikmah, maka benar-benar mendapat keberuntungan yang melimpah.

Allah Ta'ala berfirman yang artinya :
"Wahai nabi, Aku utus engkau sebagai saksi, pemberi kabar gembira dan penyeru kepada (agama) Allah serta sebagai pelita yang menyinari", (Q.33: 45-46).

"Serulah ke jalan Tuhanmu dengan bijaksana, peringatan yang baik dan bantahlah mereka dengan yang lebih baik. Sungguh Tuhanmulah yang mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dia Maha Mengetahui orang-orang yang mendapat hidayah", (Q.16: 125).

"Maka berilah kabar gembira hamba-hamba-Ku yang mendengarkan perkataan dan mengikuti yang paling baik darinya. Merekalah orang-orang yang diberi hidayah oleh Allah dan merekalah orang-orang yang mempunyai akal", (Q.39: 17-18).

"Dan katakanlah: segala puji bagi Allah yang tidak beranakkan seorang anak pun, tak mempunyai sekutu dalam kekuasaan-Nya dan tidak butuh bala bantuan (untuk menjaga-Nya) dari kekalahan. Agungkanlah Dia seagung-agungnya", (Q.17: 111).

"Dan sesungguhnya inilah jalan-Ku (agama-Ku) yang lurus, maka ikutilah Dia dan jangan ikuti berbagai jalan (yang lain) nanti akan mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Demikian Allah memerintahkan agar kami semua bertaqwa", (Q.6: 153).

"Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul, serta ulil amri di antara kamu, kemudian jika kamu berselisih dalam suatu perkara, maka kembalikanlah perkara itu kepada Allah dan Rasul kalau kamu benar-benar beriman kepada Allah dan Hari Kemudian. Yang demikian itu lebih bagus dan lebih baik kesesudahannya", (Q.4: 59).

"Maka orang-orang yang beriman kepadanya (kepada Rasulullah), memuliakannya, membantunya dan mengikuti cahaya (Al-Qur'an) yang diturunkan kepadanya, mereka itulah orang-orang yang beruntung", (Q.7: 157).

"Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (sesudah Muhajirin dan Ansor) berdo'a: Ya Tuhan ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah mendahului kami beriman dan janganlah Engkau jadikan dalam hati kami kedengkian terhadap orang-orang yang beriman, Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyanyang", (Q.59: 10).

"Wahai manusia, sesungguhnya Aku telah menciptakan kamu dari seorang lelaki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa kepada Allah diantara kamu semua...", (Q.49: 13).

"Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah Ulama", (Q.35: 28).

"Diantara orang-orang yang mukmin ada orang-orang yang menepati apa yang mereka janjikan kepada Allah, lalu di antara mereka ada yang gugur dan di antara mereka ada yang menunggu, mereka sama sekali tidak merubah (janjinya)", (Q.33: 23).

"Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan beradalah kamu bersama orang-orang yang jujur", (Q.9: 119).

"Dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku", (Q.31: 15).

"Maka bertanyalah kamu kepada orang-orang yang berilmu jika kamu tidak mengetahui", (Q.21: 7).

"Janganlah kamu mengetahui apa yang kamu ridak mempunyai pengetahuan tentangnya", (Q.17: 36).

"Adapun orang-orang yang dalam hati mereka terdapat kecenderungan menyeleweng, maka mereka mengikuti ayat-ayat yang mutasyabihat dari padanya untuk menimbulkan fitnah dan mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali Allah. Sedang orang-orang yang mendalam ilmunya mereka mengatakan: Kami beriman kepada ayat-ayat mutasyabihat itu, semuanya dari sisi Tuhan kami. Dan orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran (dari padanya)", (Q.3: 7).

"Barang siapa menentang Rasul setelah petunjuk jelas padanya dan dia mengikuti selain ajaran-ajaran orang mukmin, maka Aku biarkan ia mengusai kesesatan yang telah dikuasainya (terus bergelimang dalam kesesatan) dan Aku masukkan ia ke neraka Jahanam. Dan neraka Jahanam itu adalah seburuk-buruk tempat kembali", (Q.4: 115).

"Dan takutlah kamu semua akan fitnah yang benar-benar tidak hanya khusus menimpa orang-orang dzalim di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah sangat dahsyat siksa-Nya", (Q.8: 25).

"Janganlah kamu bersandar kepada orang-orang yang dzalim, nanti kamu akan terkena api neraka".

"Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kamu dan keluarga kamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, diatasnya berdiri malaikat-malaikat yang kasar, keras, tidak pernah mendurhakai Allah terhadapa apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan kepada mereka", (Q.66: 6).

"Dan janganlah kamu seperti rang-orang yang mengatakan 'kami mendengar', padahal mereka tidak mendengar", (Q.8: 21).

"Sesungguhnya seburuk-buruk makhluk melata, menurut Allah, ialah mereka yang tuli (tidak mau mendengar kebenaran) dan bisu (tidak mau bertanya dan menuturkan kebenaran) yang tidak berfikir", (Q.8: 22).

"Dan hendaklah ada di antara kamu, segolongan umat yang menyeru kepada kabaikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah kemungkaran. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung", (Q.3: 104).

"Dan saling tolong-menolnglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, janganlah tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat dahsyat siksa-Nya", (Q.5: 2).

"Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu serta berjaga-jagalah (menghadapi serangan musuh di perbatasan), dan bertaqwalah kepada Allah agar kamu mendapat keberuntungan", (Q.3: 200).

"Dan berpegang teguhlah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah dan jangan kamu bercerai-berai, dan ingatlah nikmat Allah yang dilimpahkan kepadamu ketika kamu dahulu bermusuhan lalu Allah menurunkan antara hati-hati kamu, kemudian kamu pun -karena nikmatNya- menjadi orang-orang yang bersaudara", (Q.3: 103).

"Dan janganlah kamu saling bertengkar, nanti kamu jadi gentar dan hilang kekuatanmu dan tabahlah kamu, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang tabah", (Q.8: 46).

"Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, maka damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah, supaya kamu dirahmati", (Q.49: 10).

"Kalau mereka melakukan apa yang dinasehatkan kepada mereka, niscaya akan lebih baik bagi mereka dan memperkokoh (iman mereka). Dan kalau memang demikian, niscaya Aku anugerahkan kepada mereka pahala yang agung dan Aku tunjukkan mereka jalan yang lempang", (Q.4: 66-68).

"Dan orang-orang yang berjihad dalam (mencari) keridlaan-Ku, pasti Aku tunjukkan mereka jalan-Ku, sesungguhnya Allah benar-benar bersama orang-orang yang berbuat baik", (Q.29: 69).

"Sesungguhnya Allah dan Malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman bershalawatlah kamu untuknya dan bersalamlah dengan penuh penghormatan", (Q.33: 56).

"Dan (apa yang ada di sisi Allah lebih baik dan lebih kekal juga bagi) orang-orang yang mematuhi seruan Tuhan mereka, mendirikan shalat, dan urusan mereka (mereka selesaikan) secara musyawarah antara mereka, serta terhadap sebagian apa yang Aku rizqikan, mereka menafkahkannya", (Q.42: 38).

"... dan orang-orang yang mengikuti jejak mereka (Muhajirin dan Ansor) dengan baik, Allah ridla kepada mereka", (Q.9: 100).

Amma ba'du.

Sesungguhnya perkumpulan, saling tolong-menolong, persatuan dan kekompakan adalah merupakan hal yang tidak seorang pun tidak mengetahui manfaatnya. Betapa tidak, Rasulullah SAW benar-benar telah bersabda yang artinya:
"Tangan Allah bersama jama'ah (pertolongan-Nya selalu menyertai kumpulan orang banyak). Maka bila di antara jama'ah itu ada yang memencil sendiri, maka setan pun akan menerkamnya seperti halnya serigala menerkam kambing".

Allah ridla pada kamu dalam tiga hal dan tidak suka tiga hal. Allah ridla kamu menyembah-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun, kamu semua berpegang teguh kepada tali (agama) Allah dan tidak bercerai-berai, dan kamu saling memperbaiki dengan orang yang dijadikan Allah sebagai pemimpin kamu. Sementara Allah tidak suka kamu saling bantah, banyak tanya, dan menyia-nyiakan harta benda.

"Janganlah kamu saling mendengki, saling menjerumuskan, saling membenci, dan janganlah sebagian kamu menjual atas kerugian jualan sebagian yang lain dan jadilah kamu, hamba-hamba Allah, bersaudara", hadits riwayat imam Muslim.

Karena itu, persatuan, ikatan batin satu dengan yang lain, saling bantu menangani suatu perkara dan seiya-sekata adalah merupakan penyebab kebahagiaan yang terpenting dan faktor paling kuat bagi menciptakan persaudaraan dan kasih sayang.

Rasulullah SAW telah mempersaudarakan sahabat-sahabatnya sehingga mereka (saling kasih, saling menyayangi dan saling menjaga hubungan) tidak ubahnya satu jasad, apabila salah satu aggota tubuh mengeluh sakit, seluruh jasad ikut merasa demam dan tidak dapat tidur.

Itulah sebabnya mereka menang atas musuh mereka, kendati jumlah mereka sedikit. Mereka tundukkan raja-raja. Mereka taklukkan negeri-negeri. Mereka buka kota-kota. Mereka bentangkan payung-payung kemakmuran. Mereka bangun kerajaan-kerajaan. Dan mereka lancarkan jalan-jalan.

Firman Allah,"Dan Aku telah memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu".

"Berhimpunlah anak-anakku
bila kegentingan datang melanda
jangan bercerai-berai sendiri-sendiri
Cawan-cawan pun enggan pecah
bila bersama
Ketika bercerai
satu-satu pecah berderai."

Sayyidina Ali karamallahu wajhah berkata:
"Dengan perpecahan tak ada suatu kebaikan pun dikaruniakan Allah kepada seseorang baik dari orang-orang terdahulu maupun orang-orang yang datang belakangan."




Oleh : Rais Akbar Jam'iyah Nahdlatul Ulama' KHM Hasyim Asy'ari

Senin, 21 November 2011

Aris Setio Nugroho

Masa Perkuliahan

Pada umur 19th, aku lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Puncu angkatan tahun 2004-2007. Setelah dari SMA aku ingin melanjutkan Studi ku di perguruan tinggi di Kota Malang, Jawa Timur, Indonesia. Menjadi idaman setiap siswa bisa diterima di perguruan tinggi negeri.

Ketika itu, aku mencoba-coba untuk ikut daftar di Universitas Negeri Malang (UNM) lewat program PMDK. Ada kenangan yang tidak terlupakan ketika aku dan teman-teman ku pergi ke Malang untuk daftar. Dalam perjalanan dari Puncu ke Malang, saat itu baru sampai Kasembon, teman kami ada yang terpeleset dan jatuh, untungnya tidak apa-apa. Dia jatuh karena ada lumpur bekas longsor. Sering kali ketika musim penghujan, jalan Kandangan-Malang terjadi longsor.

Aku pun sudah mendaftar di UNM lewat program PMDK. Setelah beberapa hari kemudian pengumuman datang dan ternyata dari 6 (enam) siswa hanya 1 (satu) yang diterima disana panggil saja dia Affan. Setelah mengetahui pengumuman itu, aku langsung saja daftar ke Perguruan Tinggi Swasta di Kediri. Bersama dengan saudara sepupu ku, aku daftar ke Universitas Nusantara PGRI Kediri pada tahun 2007. Aku ambil jurusan Pendidikan Matematika, karena pada awalnya aku berkeinginan untuk bisa menjadi seorang guru matematika.

Ketika daftar kesana, ternyata ada syarat yang meringankan ku. Rata-rata nilai danun minimal 7,00 yang bisa masuk tanpa tes seleksi terlebih dahulu. Untung saja rata-rata ku 7,21 jadi bebas tes seleksi. Setelah daftar, aku langsung diajak buat cari kost yang katanya sepupu ku pernah dia pakai semasa kuliah dulu.

Ternyata tempatnya tidak jauh dari kampus. Tepat di belakang kampus agak ke utara dikit. Disana aku cuma diperkenalkan dengan ibu kostnya yang ramah dan bersahabat banget dengan anak kost, panggil saja bu Haji.

OPSPEK dilakukan pada tanggal 29 September 2007. Ternyata selama menunggu OPSPEK kostnya tidak satu rumah sama bu Haji, agak utara dikit, kira-kira  50 meter dari rumah bu Haji. Disana aku bersama temen-temen dari Trenggalek. Panggil saja Thengklengt (Budi), Kajin (Nur), Aan, Bos Edi, dan pak Tjuk yang menjadi fulltimer dikost itu.

Mereka sangat familiar banget.

Jumat, 18 November 2011

Gemerlap Dunia Malam di Kota Kediri

Sebagai tradisi mbah-mbah kediri, selesai sholat magrib terus ngaji. Itu lah peraturan yang diterapkan pada saat mbah-mbah dulu.

Kalau sekarang tidak. Ngaji ne podo ditinggal ne, hanya untuk mencari nafkah. Dari yang kecil sampai dengan yang paling besar, dari yang kaya sampai yang miskin. Bagaimana bisa dengan mudahnya mereka mengkesampingkan tanggung jawab yang besar ini? Hanya pribadi yang kuat dan tegar lah yang mampu menjaga kebiasaan-kebiasaan ini sebagai tradisi orang Kediri.

Saat ini banyak sekali bangunan-bangunan megah yang menusuk jantung Kota Kediri. Yang menjadi pusat keramaian Kota.

Minggu, 13 November 2011

Tingkatan Pengkaderan IPNU-IPPNU

Ada Beberapa Jenjang Pengkaderan IPNU-IPPNU, yaitu :
  1. MAKESTA
  2. LAKMUD
  3. LAKUT
  4. TOT 1 DAN 2
1. MAKESTA (Masa Kesetiaan Anggota)
Awal mula masuknya anggota IPNU-IPPNU yang di dalamnya terdapat penyampaian materi-materi dasar yang berkaitan dengan IPNU-IPPNU dan NU (Nahdlatul Ulama') itu sendiri. Ini merupakan awa proses pengkaderan di NU sebagai penerus jalannya organisasi.

Rabu, 09 November 2011

Kebahagiaan Sejati

Kebahagian Sejati

Kebahagiaan yang berasal dari dalam hati sanubari. Dari hati yang paling dalam, hati yang baik. Dari situ lah kebahagiaan yang sejati muncul.

Sekarang banyak sekali kebahagiaan-kebahagiaan semu yang beredar disana-sini. Kebahagiaan yang sesaat. Bagaimana kita menyingkapinya?

Caranya mudah, seperti yang dianjurkan agama kita. Tombo ati iku ono limo perkarane.
Yang pertama, membaca Al-Qur'an beserta maknanya. Maksudnya, ketika kita mempelajari  sesuatu harus sampai mengerti, jangan cuma setengah-setengah. Karena itu nanti hanya akan membuat kita menjadi bingung dan mudah untuk diombang-ambingkan.
Yang kedua, shalat malam kerjakan lah. Ketika malam hari, suasana menjadi tenang, apalagi ketika 2/3 malam. Sangat baik untuk melakukan pendekatan dengan Sang Maha Pencipta.
Yang ketiga, berkumpullah dengan orang shaleh.
Yang keempat, perbanyak lah berpuasa
Yang kelima, dzikir malam perbanyak lah

Pengembangan Potensi Sejak DIni

Kembangkan Potensi Sejak Dini

Pendidikan kerap disebut sebagai "Jembatan Emas"untuk menuju masa depan yang lebih baik. Pandangan tersebut mengandaikan, bekal pendidikan yang lebih baik akan mengantarkan seseorang meraih karier dan pekerjaan yang bagus. Akan tetapi, untuk mencapai tujuan, tidak ada jalan pintas.

Diperlukan proses yang panjang untuk mencetak sumber daya manusia agar menjadi lebih berkualitas. Jika lulusan berkualitas, tawaran pekerjaan pun berdatangan. tak hanya perusahaan kecil, perusahaan besar ternama di tingkat global pun bisa tergiur. Untuk menyiapkan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas, langkah dimulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.

Sejak Dini
Memberikan pendidikan terbaik untuk anak sejak usia dini adalah salah satu jalan yang tepat. Namun, anda juga perlu memperhatikan jika anak mempunyai kemampuan yang terpendam. Jika sedari jenjang sekolah dasar, bakat anak sudah teridentifikasi, segera saja kembangkan lewat kursus. Atau, dorong lah anak agar mau mengikuti ekstrakurikuler yang bisa mendukung bakatnya.

CEO Sinarmas World Academy John McBryde menuturkan,"Setiap orang punya potensi. Setiap bisa sukses. Oleh sebab itu, anak-anak perlu mengembangkan potensi dirinya".
Dunia akademis pun dituntut untuk menyadari bahwa bakat setiap siswa sangat beragam selain menempuh pendidikan. Agar potensi ini terkuak, salah satunya dapat diwadahi dalam bentuk ekstrakurikuler. Namun, ekstrakurikuler dirasa kurang cukup bagi sebagian orang. Sejumlah sekolah pun coba menghadirkan sejumlah alternatif yang bisa didapatkan dalam pendidikan nonformal, seperti ketrampilan bermain musik, dan lain-lainnya.

Penyediaan fasilitas yang menarik untuk pengembangan potensi siswa sangat lah dibutuhkan di setiap jenjang pendidikan. Fasilitas seperti studio musik, studio rekaman, dan lain-lainnya. Harapannya siswa tidak hanya pandai di bidang mata pelajaran, tetapi kemampuan di bidang lain juga terasah.

Tips Asah Bakat dan Talenta
  • Deteksi bakat dan potensi yang masih terpendam dalam diri anak
  • Perhatikan minat pribadinya, cermati apakah anak ingin mengembangkan talenta
  • Ikuti ekstrakurikuler di sekolah atau aktivitas dan organisasi di kampus
  • Jika perlu ikut sertakan anak dalam kursus, pelatihan, atau les yang bisa mengembangkan bakatnya
  • Gunakan networking selama di kampus untuk membentuk kerja sama
  • Uji kemampuan dengan mengikuti berbagai kompetisi

Bimbing anak sejak dini, untuk mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya.

Selamat Belajar, Berjuang, Bertaqwa...

Minggu, 23 Oktober 2011

Ilmu yang bermanfaat

Ketika kita berbicara tentang ilmu, maka yang muncul dibenak kita adalah sekolah (pendidikan formal). Sebab sejak kita kecil selalu dipaksa untuk masuk sekolah yang mereka minati (bukan sekolah yang kita minati). Akibatnya, kita hanya asal-asalan dalam mengikuti materi selama Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung.

Sering kali kita dipaksa untuk memilih apa yang tidak kita minati, padahal ada bidang lain yang sangat kita minati dan tekuni. Terus kita harus bagaimana??? Terus terang saja bahwa kita kurang berminat dengan itu dan jelaskan dengan nada yang enak, insya Allah bisa dipahami dan dimengerti. Jika tidak berterus terang, 50 tahun ke depan hidup kita tidak akan bahagia. Rachodas Chancad-3idiots.

Lebih baik mengembangkan potensi yang ada pada diri kita, itu akan mempermudah kita dalam menjalankannya. "PEKERJAAN YANG PALING MENYENANGKAN ADALAH PEKERJAAN YANG MERUPAKAN HOBI KITA", by Aris Setio Nugroho. Jika pekerjaan anda merupakan hobi anda, maka anda akan dengan senang hati untuk melakukan pekerjaan tersebut.
Banyak sekali orang-orang yang belum bisa menyadarinya. Sesegera mungkin untuk beralih ke bidang yang anda minati. Ambil resiko yang ada, demi tercapainya kebahagiaan yang sejati.

Sabtu, 15 Oktober 2011

RAPIMCAB

Rapat Pimpinan Cabang yang kemudian disingkat RAPIMCAB merupakan wadah untuk menyalurkan inspirasi pengurus dibawah PC serta menjadi tempat sharing kegiatan yang sudah dilakukan maupun yang masih direncanakan.

Tujuan diadakannya RAPIMCAB ini adalah untuk mengevaluasi kinerja pengurus PC dan Pengurus di bawahnya dalam konteks sharing kegiatan.

Rabu, 12 Oktober 2011

Kebaikan di Pagi Hari

Pada suatu ketika, ada seorang nenek yang sedang melakukan senam di pagi yang cerah. Dia sangat antusias untuk melakukan kegiatan itu. Setiap ada kegiatan yang serupa dia selalu berada di garis terdepan untuk menjadi contoh bagi yang lainnya.

Suatu pagi, ak melakukan jogging di taman yang tidak terlalu jauh dengan lokasi tempat tinggal ku sekarang. Walaupun aku jarang melakukannya, sebenernya aku ingin menjadikannya sebagai rutinitas ku tiap pagi maupun sore. Bagaimana pun juga rasa malas ku masih mengalahkan keinginan ku itu.

Pagi yang cerah itu, saat ak sedang istirahat di taman setelah jogging. Aku bertemu dengan seorang nenek yang aku lihat berumur sekitar 60an. Dia menghampiri ku dengan senyuman yang ramah. "Baru lah raga ya cu?" kata nenek itu kepada ku. Langsung saja aku balas dengan senyuman, karena nafas ku masih terengah-engah.

Setelah nafas ku sudah teratur lagi, nenek itu bercerita tentang betapa pentingnya olah raga bagi tubuh kita. Apa lagi jika kita melakukannya secara rutin tiap hari, pasti tubuh kita akan sehat selalu. Aku pun tersenyum kepada nenek itu. Lanjut nenek itu, setiap orang perlu untuk melakukan olah raga setiap harinya. Karena tubuh kita terbagi dalam beberapa bagian, setiap bagiannya mengharuskan kita untuk mergerak setiap detiknya.

Olahraga bisa dilakukan dengan cara yang mudah dan menyenangkan.

Sabtu, 01 Oktober 2011

Hidup Adalah Perjuangan

Siapa yang hidup tentunya juga melakukan perjuangan. Karena pada dasarnya manusia itu adalah makhluk sosial, yang membuat manusia tidak mampu hidup tanpa adanya manusia yang lain. Siapa yang mau berjuang, maka dia akan mempunyai kehidupan yang yang berarti. amin.

Mantapkan hidup mulai sekarang dengan memperbanyak beribadah kepada Yang Maha Pencipta, perjuangan kita dalam menjalani hidup ini baru dimulai sekarang. bangkitkan semangat dan motivasi kalian untuk menyongsong kehidupan yang lebih baik lagi.

Selasa, 20 September 2011

Hubungan Otot Lengan dan Otot Kaki dengan Ketepatan Smash dalam Permainan Bulu Tangkis


BAB I
PENDAHULUAN
 A.    Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, seseorang selalu melakukan aktifitas jasmani, aktifitas itu berupa gerak yang membutuhkan keaktifan setiap anggota badan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Manusia sadar dengan berolahraga dapat memelihara, mengembangkan dan meningkatkan fungsi organ tubuh atau kesegaran jasmani.
Olahraga merupakan suatu aktifitas fisik manusia yang terdiri dari berbagai unsur yang meliputi segala kegiatan atau usaha untuk mendorong, membangkitkan, mengembangkan, dan membina kekuatan-kekuatan jasmani maupun rohani pada setiap manusia, ( Drs. Soekarjo, IM. Matuankotta,1995:3 )
Dari uraian di atas, sangat jelas bahwa kegiatan olahraga selain sebagai kegiatan fisik atau prestasi juga bisa digunakan untuk mendidik budi pekerti dan jiwa seseorang untuk bertindak jujur, pantang menyerah, berani dan sportif. Sehingga sangatlah tepat jika pemerintah memasukan kegiatan olahraga dalam kurikulum sekolah.

1
 
Peranan olahraga dalam hal peningkatan kesegaran jasmani, mental dan watak adalah sangat penting, selain itu olahraga bisa menunjukkan identitas suatu negara bahkan prestasi olahraga bisa ikut serta mengangkat nama baik suatu negara.
Banyaknya kegiatan-kegiatan olahraga yang dilakukan pada saat ini mulai dari jalan, lari dan olahraga permainan. Menurut DR. Dangsina (1984: 74) Olahraga adalah “ setiap kegiatan fisik yang mengandung permainan dan berisi perjuangan diri sendiri atau orang lain atau konfrontasi dengan unsur-unsur alam”, ( Drs. Soekarjo, IM. Matuankotta,1995:3 )
Di sini terlihat bahwa kegiatan olahraga akan dapat meningkatkan fungsi organ serta kesegaran jasmani. Dalam olahraga tersebut terdapat dua jenis olahraga yaitu: olahraga yang diperlombakan misalnya: renang, atletik dan olahraga yang dipertandingkan seperti: tinju, tenis, sepak bola, bulutangkis dan sebagainya. Di dalam olahraga yang dipertandingkan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: olahraga secara individu dan kelompok atau beregu, seperti halnya tinju, gulat adalah olahraga secara individu, sedangkan sepak bola, bola voli, bola basket adalah olahraga yangdilakukan secara kelompok atau beregu. Akan tetapi olahraga bulutangkis dapat digolongkan olahraga individu maupun kelompok (beregu), seperti Thomas Cup, Uber Cup, Piala Sudirman. Sedangkan untuk individu antara lain kejuaran All England dan Grand Prix.
Bulutangkis merupakan olahraga permainan yang cepat dan membutuhkan gerak reflek yang baik dan tingkat kebugarannya yang tinggi (Tony Griee, 2007:1)
Untuk dapat bermain bulutangkis dengan baik, maka dituntut untuk banyak melakukan latihan, mempelajari dan memahami unsur-unsur fisik, tekhnik, taktik maupun mental. Karena tidak mungkin dapat bermain dengan baik jika tekhnik yang ada dalam permainan bulutangkis belum diketahui dan tidak dipahami. Penguasaan ketrampilan bulutangkis diperoleh melalui proses belajar pada umumnya. Belajar ketrampilan gerak harus mengikuti kaidah proses belajar pada umumnya. Belajar merupakan suatu fenomena atau gejala yang tidak dipahami secara langsung. Gejala tersebut hanya bisa diduga atau diketahui dari tingkah laku atau penampilan seseorang.
Tekhnik dalam cabang olahraga akan selalu berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Perkembangan fisik dan tekhnik mempunyai tujuan ke arah pencapaian prestasi semaksimal mungkin. Untuk mencapai tujuan tersebut maka latihan fisik haruslah mendapat  prioritas utama dalam suatu program latihan, apabila fisik dari pemain tersebut baik, barulah dilanjutkan dengan latihan tekhnik. Tekhnik adalah ketrampilan khusus yang harus dikuasai oleh pemain bulutangkis dengan tujuan untuk dapat mengembalikan shuttle cock dengan sebaik-baiknya (PBSI, 1994)
Dalam permainan bulutangkis terdapat banyak macam pukulan, antara lain:
  1. Pukulan dengan ayunan raket dari bawah.
  2. Pukulan dengan ayunan raket mendatar (Drive)
  3. Pukulan dengan ayunan raket dari atas (Over Head)
Untuk pukulan over head terdiri dari:
1.      Lob tinggi (back hand, fore hand)
2.      Lob menyerang (back hand, fore hand)
3.      Drop shot (back hand, fore hand)
4.      Smash (back hand, fore hand)
·         Adapun untuk mencapai kemampuan smash pada permainan bulutangkis memerlukan kekuatan fisik yang baik juga harus dapat menguasai tekhnik-tekhnik yang baik pula.
·         Dalam kaitannya dengan masalah diatas, maka salah satu faktor kemungkinan berpengaruh terhadap kemampuan smash dalam permainan bulu tangkis adalah kekuatan otot lengan dan kekuatan otot kaki yang dapat dijadikan obyek dalam penelitian ini. Untuk itu, dengan memperkirakan faktor kekuatan lengan dan kekuatan otot kaki sebagai faktor yang mempengaruhi kemampuan smash dalam permainan bulu tangkis maka perlu diadakan suatu penelitian tentang hal ini.

B.     Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, ternyata unsur fisik dibutuhkan dalam permainan bulu tangkis. Selain itu berdasarkan pokok pikiran diatas permainan bulu tangkis memerlukan penelitian secara efektif dan efesien, sehingga masalah yang timbul dapat di identifikasi dengan baik sehingga pembinaan dan peningkatan latihan sejak dini demi prestasi olah raga bulu tangkis dapat berkembang semaksimal mungkin.
C.    Batasan Masalah
 Berdasarkan pada identifikasi masalah diatas, maka masalah–masalah yang perlu diteliti adalah yang ada hubungannya dengan kekuatan otot lengan dan kekuatan otot kaki dengan kemampuan smash dalam permainan bulu tangkis. Oleh karena itu variabel-variabel yang memiliki daya guna, didalam penelitian perlu batasan-batasan yang jelas dan menghindari kekeliruan- kekeliruan dalam memahami penulisan ini, jadi dengan demikian pengadaan batasan masalah berarti membatasi penafsiran dalam penelitian ini dan mengadakan perumusan yang dapat digunakan sebagai pedoman kerja bagi penyelidik. Menurut Sutrisno Hadi dalam bukunya yang berjudul Metodologi reseacrh jilid I mengenai batasan masalah menyebutkan bahwa :
“Sekali suatu pokok persoalan telah ditetapkan maka langkah berikutnya adalah membatasi luasnya dan memberikan informasi terhadap pokok permasalahan itu. Bagi penyelidik sendiri penegasan batasan ini akan menjadi kerja dan bagi orang lain pada siapa laporan itu hendak diajukan, penegasan selalu berfungsi mencegah kemungkinan timbulnya kericuhan pengertian dan keharusan wilayah persoalan” (Sutrisno Hadi, 1979:8)

Adapun batasan tersebut adalah :
  1. Penelitian ini hanya meliputi kekuatan otot lengan dan kekuatan otot kaki dengan ketepatan smash dalam permainan bulu tangkis. Pada siswa-siswi Madrasah Aliyah Negeri 3 Kediri.
  2. Masalah pokok yang dihadapi dalam penelitian adalah hubungan antara otot lengan dengan kekuatan otot kaki dengan ketetapan smash pada permainan bulu tangkis siswa-siswi Madrasah Aliyah Negeri 3 Kediri.
  3. Kekuatan otot kaki dalam bentuk lompat sambil dengan posisi jongkok  (squat jump).
D.    Rumusan Masalah
Berdasarkan pilihan serta memperhatikan variabel-variabel yang diambil yaitu kekuatan otot lengan dan kekuatan otot kaki sebagai variabel bebas serta ketepatan smash sebagai variabel terikat, maka aspek-aspek yang diteliti dapat dirumuskan sebagai pernyataan sebagai berikut :
1.      Adakah hubungan antara kekuatan otot lengan dengan ketepatan smash dalam permainan bulu tangkis ?
2.      Adakah hubungan antara kekuatan otot kaki dengan ketepatan smash dalam permainan bulu tangkis.
3.      Adakah hubungan antara kekuatan otot lengan dan kekuatan otot kaki dengan ketepatan smash dalam permainan bulutangkis ?

E.     Tujuan Penelitian
Dengan memperhatikan variabel-variabel penelitian seperti dikemukakan diatas, maka secara operasional penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi sebagai berikut :
1.      Untuk memperoleh informasi tentang hubungan antara kekuatan otot lengan dengan ketepatan smash pada siswa-siswi Madrasah Aliyah Negeri 3 Kediri.
2.      Untuk memperoleh informasi tentang hubungan antara kekuatan otot kaki dengan ketepatan smash pada siswa-siswi Madrasah Aliyah Negeri 3 Kediri.
3.      Hubungan positif yang berarti antara kekuatan otot lengan dan kekuatan otot kaki dengan ketepatan smash dalam permainan bulu tangkis siswa-siswi Madrasah Aliyah Negeri 3 Kediri.

F.     Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat ataupun kegunaan tersebut antara lain :
1.      Bagi penulis
a.       Penulis dapat secara langsung menerapkan ilmu pengetahuan sesuai dengan bidangnya selama mengikuti kegiatan perkuliahan.
b.      Menambah pengetahuan penulis tentang unsur-unsur kondisi yang diperlukan oleh para atlit pada permainan bulu tangkis.
2.      Bagi mahasiswa
Menambah ketrampilan dan mengetahui pentingnya unsur-unsur kondisi fisik yang diperlukan pada permainan bulu tangkis.
3.      Bagi institusi
Dapat dijadikan kepustakaan dan menambah sumber informasi sebagai bahan untuk penelitian yang akan datang.

4.      Bidang Olahraga
Diharapkan penelitian ini dapat memperkaya wawasan yang dapat menambah perbendaharaan teori-teori yang telah berkembang dalam dunia Olah raga.
 

BAB II
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
A.      Deskripsi Teoritis
Dalam bab ini akan dibicarakan kerangka teoritis sebagai landasan terhadap masalah dalam proses penelitian. Disini tentunya terdapat norma-norma khusus yang harus dipenuhi dalam menyelesaikan penulisan akhir nanti. Dalam hal ini semuanya telah dikemukakan oleh beberapa orang tentang kerangka teoritis, salah satunya adalah membahas teori yang menjadi topik pembicaraan, sedangkan teori menurut Neumen ( 2003 ) adalah sebagai berikut:
“ Seperangkat konsep, definisi dan proporsi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik atau melalui spesifikasi hubungan antar variabel, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena,  (Dr. Sugiyono, 2008:79)


9
 
Jadi dari ugkapan tersebut dapat disimpulkan bahwa teori merupakan sebuah konsep yang berisi tentang hubungan sebab akibat yang berkaitan dimana hal itu memberikan gambaran tentang gejala sosial yang akan diteliti. Teori ini digunakan sebagai pegangan pokok secara umum untuk mengungkapkan masalah-masalah sosial yang ada. Sedangkan hipotesa dipakai sebagai penjelasan problematik yang dicari pemecahannya. Dalam penelitian ini perubahan masalah yang akan dibicarakan dititik beratkan pada: 
“ Hubungan antara kekuatan otot lengan dan kekuatan otot kaki  dengan ketepatan smash pada permainan bulutangkis”.
Sesuai dengan hal tersebut diatas, maka yang menjadi pokok permasalahan yang akan dibicarakan adalah :
1.    Kekuatan otot lengan
2.    Kekuatan otot kaki
3.    Ketepatan smash
1.      Kekuatan Otot Lengan
Kekuatan otot menggambarkan kontraksi maksimal yang dihasilkan oleh otot-otot atau kelompok otot. Pada kontraksi otot memendek tergantung pada beban yang ditahan. Mula-mula otot melakukan tanpa pemendekan (isometrik) sampai mencapai tegangan yang seimbang (equal) dengan beban, kemudian terjadilah kontraksi dengan pemendekan, perlu ditekankan bahwa pada kekuatan otot yang diukur adalah kekuatan maksimal. Kontraksi maksimal dapat dilakukan dengan berbgai cara dengan hasil yang diperoleh bergantung pada koordinasi otot organist dan antagonist serta sistem penyakit yang terlibat.
Unsur penting dalam program latihan kondisi fisik adalah kekuatan. Alasannya karena kekuatan merupakan daya gerak sekaligus pencegah cidera. Disamping itu kekuatan juga merupakan faktor utama untuk mencapai prestasi yang optimal.
Kekuatan adalah kemampuan otot-otot mengeluarkan tenaga untuk menggerakkan sesuatu, ( Martini, 2008:34 ).
Kekuatan adalah kemampuan dari otot untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan, ( Drs. Harsono, 1988:177 ).
Menurut Uram Paul kekuatan adalah kontraksi dari otot yang merupakan gerakan otot-otot dari pergerakan pertamanya sampai jarak pergerakan sepenuhnya dan mengulangi kemampuan tersebut terhadap perlawanan sedapat mungkin mendekati ketahanannya pada tekanan yang maksimal.( Uram Paul, 2000:3)
Untuk memperoleh hasil pukulan atau smash yang akurat dalam permainan bulutangkis, kekuatan merupakan unsur penunjang yang paling penting untuk mencapai prestasi yang tinggi. Dijielaskan pula tentang kenyatan oleh Sadoso Sumarsadjuno (1986:144)  mengatakan “jika seseorang bertambah tua maka ukuran otot akan berkurang”.
Berkurangnya ukuran otot disebabkan kurangnya protein dan juga karena berkurangnya jumlah dan besar serabut otot. Untuk memperbesar serabut-serabut otot tersebut bisa diwujudkan bila otot mendapat latihan yang rutin serta makan makanan yang cukup gizi.
Dijelaskan pula oleh Lukman OT (1985:63) yang mengatakan “ secara perorangan, sumber yang utama dari kekuatan adalah kekuatan otot itu sendiri. Kekuatan berasal dari sebuah otot atau gabungan dari otot-otot yang digabungkan secara langsung pada penampang melintang otot tersebut. Harsono (1988:177) menjelaskan kekuatan otot adalah komponen yang sangat penting guna meningkatkan kondisi fisik seseorang tentang kemampuannya dalam mempergunakan otot-otot untuk menerima beban sewaktu bekerja (M. Sajoto, 2004:8). Oleh karena itu untuk memiliki kekuatan, orang  harus membangun otot dalam olahraga agar punya cadangan untuk mengatasi keadaan darurat. Sudah selayaknya otot memperoleh kekuatan yang lebih besar lagi dari pada yang diperlukan untuk melakukan aktivitasnya.
Berhubungan dengan kekuatan, Drs. Harsono (1988:177) menjelaskan “Strength” bisa digunakan untuk meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan karena kekuatan merupakan daya penggerak setiap aktivitas fisik serta memegang peranan penting dalam melindungi atlit dari kemungkinan cidera”. Berdasarkan kegunaan Strength dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu :
a.       Kekuatan maksimal adalah kemampuan dalam otot kontraksi maksimal serta dapat melawan atau menahan beban yang maksimal pula.
b.      Kekuatan daya ledak adalah kemampuan sebuah otot atau segerombolan otot untuk mengatasi tahanan beban dengan kecepatan tinggi dalam satu gerakan yang utuh.
c.       Power endurance (kekuatan atau daya tahan) adalah kemampuan tahan lama kekuatan otot untuk melawan tahanan yang tinggi intensitasnya.
Adapun cara meningkatkan kekuatan yang paling baik dan juga populer dibidang olahraga adalah dengan latihan-latihan. Ciri-ciri latihan kekuatan otot adalah perangsangan utama untuk mengembangkan yang bersangkutan didalam mengatasi bebanya. Sedangkan bentuk latihan yang mengembangkan otot adalah :
a.       Latihan mengatasi berat badannya sendiri, latihan mengatasi berat badan temannya atau alat senam.
b.      Latihan dengan penambahan berat beban yang dibawah misalnya push -up.
c.       Latihan menghentakkan dengan alat yang ringan beratnya disertai pula untuk gerakan menarik atau mendorong alat tersebut.
Sedangkan kekuatan yang dimaksud didalam penelitian ini adalah kekuatan otot lengan akan diukur dengan kemampuannya untuk melakukan push up selama 30 detik.
2.      Kekuatan Otot Kaki
               Didalam olahraga kekuatan mutlak harus dimiliki oleh setipa atlit, salah satunya adalah kekuatan otot kaki. Karena dalam olahraga seorang atlit selalu dituntut untuk melakukan gerakan yang kesemuannya memerlukan kerja otot yang sangat besar terutama pada otot kaki.
               Berikut ini adalah beberapa pandangan para ahli tentang kekuatan:
“ Merupakan kemampuan suatu otot untuk mendesakkan tekanan terhadap suatu perlawanan” (Iskandar Z.A, 2000:55)
               Pendapat lain menyebutkan bahwa kekuatan adalah komponen yang sangat penting guna meningkatkakn kondisi fisik sedara keseluruhan.
               Pendapat-pendapat diatas menyebutkan dua unsur penting dalam kekuatan yaitu kekuatan otot dan kecepatan otot. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kekuatan adalah kemampuan otot untuk mengarahkan kekuatan maksimal dalam  waktu yang sangat cepat (Harsono, 1988:200)
               Pendapat lain mengemukakan kekuatan otot adalah kapasitas dari otot yang merupakan gerakan otot-otot dari pergerakan pertamannya sampai jarak pergerakan sepenuhnya dan mengulangi kemampuan tersebut terhadap perlawanan sedapat mungkin mendekati ketahanannya pada tekanan yang maksimal (Uram Paul, 2000:3)
               Untuk mendapatkan kekuatan otot kaki yang baik seorang atit harus melakukan latihan kekuatan otot kaki secara rutin dengan prinsip-prinsip :
a.         Prinsip urutan pengaturan suatu latihan
Latihan beban hendaknya diatur sehingga kelompok otot besar mendapat giliran terlebih dahulu sebelum otot yang lebih kecil. Ini dimaksudkan agar tidak mengalami kelelahan lebih dahulu sebelum otot besar mendapat latihan.

b.        Prinsip peningkatan beban
Otot yang menerima beban latihan berlebihan atau overload kekuatannya akan bertambah dan apabila kekuatannya akan bertambah maka program latihan berikutnya harus ada penambahan beban. Penambahan beban itu dilakukan dikit demi sedikit dalam setiap latihan.
c.         Prinsip penambahan beban
Dengan prinsip pada overload, maka kelompok otot akan berkembang secara efektif. Penggunaan beban overload dapat merangsang penyesuaian secara fisiologis dalam tubuh yang mendorong peningkatan kekuatan otot.
d.        Prinsip kekhususan program latihan
Latihan beban untuk meningkatkan kekuatan sesuai dengan program latihan beban pada cabang olahraga tersebut. Kekuatan dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk menambah banyaknya tenaga atau gaya yang ditimbulkan dari kualitas fisik yang prima. Analisis ini menunjukkan bahwa besarnya tenaga ditentukan oleh kekuatan dan kecepatan kontraksi serabut otot.
Adapun factor-faktor yang mempengaruhi kekuatan otot antara lain :
-            Besar kecilnya melintangnya otot
-            Besar rangka atau struktur tubuh
-       Jumlah fibril otot yang ikut bekerja dan melawan beban yang diberikan
-            Kandungan kimia dalam otot
-            Umur dan jenis kelamin
-            Factor bio mekanik (Sajoto, 1988:108)
Jadi dapat disimpulkan bahwa kekuatan adalah kekuatan otot untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu tekanan, oleh sebab itu latihan-latihan yang cocok untuk mengembengkan kekuatan adalah latihan-latihan tahanan (resistence exercises). Dimana kita harus mengangkat, mendorong, atau menarik suatu beban. Beban itu biasanya beban anggota tubuh kita sendiri atau beban atau bobot dari luar (exrernal resistence) agar efektif hasilnya. Latihan-latihan tahanan hendaknya dilakukan sedemikian rupa sehingga atlit harus mengeluarkan secara maksimal atau hampir maksimal untuk menahan beban tersebut. Demikian pula beban tersebut haruslah dikit demi sedikit bertambah berat agar perkembangan otot terjamin. Oleh karena itu latihan-latihan ketahanan tidak berhenti pada suatu berat atau bobot beban tertentu. Oleh sebab itu pada penelitian ini penulis menggunakn test dengan melakukan gerakan squat jump dengan mengukur berapa kali teste dapat melakukan lompatan dalam waktu 60 detik.
 3.      Ketepatan Smash
 Pukulan smash adalah pukulan yang cepat, diarahkan kebawah dengan kuat, tajam, untuk mengembalikan bola pendek yang telah dipukul keatas. Arti penting dari pukulan smash adalah pukulan ini hanya memberikan sedikit waktu pada lawan untuk bersiap-siap atau mengembalikan setiap bola pendek yang telah mereka pukul keatas.
Pukulan smash digunakan secara ekstensif dalam partai ganda. Sinematogarfi gerakan yang berkecepatan tinggi telah memperlihatakan bahwa pukulan smash overhead kehilangan kira-kira dua pertiga dari kecepatan awalnya pada saat bola mencapai lawan pada sisi lapangan lainnya. Semakin tajam sudut yang dibuat, semakin sedikit waktu yang dimiliki lawan untuk bereaksi. Selain itu semakin akurat smashnya, semakin luas lpangan yang harus ditutupi oleh lawan.
Beberapa karakteristik dari smash juga menimbulkan masalah bagi pemain yang melakukannya. Jika smash dikembalikan hanya akan memiliki sedikit waktu untuk kembali ketempat semula. Smash memerlukan energi yang sangat banyak dan dapat melelahkan dengan cepat. Dengan demikian , penting bagi atlit untuk memilih waktu yang tepat untuk menggunakan smash dengan efektif.
Untuk melakukan sebuah smash bukan suatu hal yang mudah dan perlu adanya latuhan. Untuk melakukan smash juga ada tahapannya, ada tiga tahapan dalam melakukan gerakan smash :
a.         Fase Persiapan
Ø  Posisi menunggu atau menerima.
Ø  Memutar bahu dengan kaki yang diangkat dibagian belakang.
Ø  Menggerakkan tangan yang memegang raket keatas dengan kepala raket mengarah keatas.
Ø  Membagikan berat badan secara seimbang pada bagian depan telapak kaki.
b.        Fase Pelaksanaan
Ø  Meletakkan berat badan pada kaki yang berada dibelakang.
Ø  Mengerakkan tangan yang tidak dominan keatas untuk menjaga keseimbangan.
Ø  Gerakan backswing menempatkan pergelangan tangan pada keadaan tertekuk.
Ø  Lakukan forward swing keatas untuk memukul bola pada posisi bola setinggi mungkin.
Ø  Melempar raket keatas dan dengan permukaan raket mengarah kebawah.
Ø  Tangan kiri menambah kecepatan rotasi bagian atas tubuh.
Ø  Kepala raket mengikuti arah bola.
c.         Fase Follow-Through
Ø  Tangan mengayun kedepan melintas tubuh.
Ø  Gunakan gerakan menggunting dan dorong tubuh dengan menggunakan kedua kaki.
Ø  Gunakan momentum gerakan mengayun untuk kembali ke bagian tengah lapanga
Lapangan bulu tangkis :
Untuk sasaran smash dapat dilihat gambar disamping :






















 Keterangan :
Daerah yang gelap adalah daerah sasaran mash.
Didalam batasan keberhasilan pukulan samsh pemain tingkat pemula dan menengah sering memperlihatkan tekhnik yang kurang benar serta pukulan yang jelek didalam melakukan smash. Latihan dan pengulangan akan akan memperkuat penentuan waktu, keseimbangan, dan keberhasilan dalam melakukan smash.
 B.       Kerangka Berfikir
Bertolak dari uraian diatas, maka disini akan diuraikan mengenai keterkaitan antara kekuatan otot lengan dengan kekuatan otot kaki terhadap kemampuan smash bulutangkis siswa Madrasah Aliyah Negeri 3 Kediri.
Usaha mencapai prestasi didalam olahraga tentunya dapat factor yang menunjang sekaligus mempunyai peranan penting seperti faktor teknik, fisik, mental yang matang selain itu harus ada kemampuan dari dalam diri sendiri, tekun berlatih, disiplin, tidak mudah putus asa, adanya sarana prasarana yang memadai bahkan sampai makanan yang dikonsumsi seorang atlit haruslah bergizi tinggi serta melihat dan meninggikan selalupetunjuk dari seorang pelatih.disamping itu seorang atlit harus meningkatkan kondisi fisik dasar yang harus diberikan sebelum program khusus. Latihan dasar yang sangat pokok meliputi latihan peningkatan kekuatan, kecepatan, daya ledak, kelenturan dan daya tahan khusus serta umum. (Drs. M. Sajoto.1995).
Pada dasarnya untuk melakukan smash dalam permainan bulutangkis membutuhkan kekuatan otot lengan dan kekuatan otott kaki, sebab keduanya sangat menunjang didalam tercapainya suatu keberhasilan smash didalam permainan
C.       Hipotesa
Hipotesa adalah suatu pernyataan yang lemah kebenaranya, oleh karena itu perlu diuji kebenarannya (Sutrisno Hadi, 1983 : 257). Berdasarkan uraian tersebut dapat diajukan beberapa hipotesa yang akan diuji kebenarannya melalui penelitian. Dalam hipotesa penulis bertolak dari pola hubungan tiga variabel antara lain :
Ø  X1 : variabel bebas ( kekuatan otot lengan )
Ø  X2 : variabel bebas ( kekuatan otot kaki )
Ø  Y   : variabel terikat ( ketepatan smash )
Berdasarkan pola-pola hubungan variabel diatas maka diajukan hipotesa penelitian sebagai berikut :
1.      Terdapat hubungan yang berarti antara kekuatan otot lengan dengan ketepatan smash bulutangkis siswa kelas XI Madrasah Aliyah Negeri 3 Kediri.
2.      Terdapat hubungan yang berarti antara kekuatan otot kaki dengan ketepatan smash bulutangiks siwa kelas XI Madrasah Aliyah Negeri 3 Kediri.
3.      Terdapat hubungan yang berarti antara kekuatan otot lengan dan kekuatan otot kaki dengan ketepatan smash bulutangkis siwa kelas XI Madrasah Aliyah Negeri 3 Kediri.
 

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Banyak metodologi yang digunakan dalam suatu penelitian ilmiah. Dalam menulis metodologi penelitian diperlukan ketelitian sehingga diperlukan hasil yang sesuai dengan tujuan yang telah diharapkan. Adapun metodologi penelitian ini meliputi hal-hal sebagai berikut :
A.      Identifikasi Variabel
Sesuai dengan masalah yang diteliti, didalam penelitian tersebut terdapat tiga variabel yang dikemukakan, variabel tersebut terdiri dari dua variabel bebas dan satu variabel terikat.  Variabel merupakan suatu nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya, (sugiono 2008:60).
Adapun variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel terikat sehingga disebut juga variabel yang mempengaruhi, sedangkan variabel terikat disebut juga dengan dependen yakni variabel yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas, dalam hal ini kemampuan smash.
Adapun variabel bebas yaitu kekuatan otot lengan dilambangkan dengan X1 dan kekuatan otot kaki dilambangkan dengan X2, sedangkan terikat adalah ketepatan smash yang dilambangkan Y.


22
 


1.         Variabel bebas atau independent variable (X1)
Variabel bebas ini memuat tentang kekuatan otot lengan. Kekuatan otot ini harus dimiliki oleh setiap atlit yang nantinya bisa mendukung ketepatan smash agar hasilnya bisa optimal.
2.         Variabel bebas atau independent variable (X2)
Variabel bebas yang kedua memuat tentang unsur kekuatan otot kaki, dimana dalam melakukan smash kekuatan otot kaki tidak boleh diabaikan, sebab mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam permainan bulutangkis.
3.         Variabel terikat atau dependent variable (Y)
Pada variabel terikat ini dipengaruhi oleh variabel bebas. Sebagai variabel terikat dalam penelitian ini adalah ketepatan smash dalam permainan bulutangkis.

B.       Metode Penelitian dan Pendekatan
Metode penelitian merupakan faktor yang penting dalam melaksanakan penelitian karena setiap penelitian memerlukan metode yang tepat, ketepatan penentuan dan penerapan metode penelitian dapat menghindari kemungkinan timbulnya penyimpangan sehingga data yang diperoleh benar-benar objektif dan dapat dipertanggung jawabkan.
Sesuai dengan masalah dan hipotesa yang telah dirumuskan diatas, maka untuk mengungkapkan permaslahan tersebut penelitian bersikap deskriptif analisis. Disebut deskriptif karena akan memberikan gambaran apa adanya tentang hubungan antara kekuatan otot lengan dan kekuatan otot kaki dengan kemampuan smash pada permainan bulutangkis.  Bersifat analisis karena akan memberikan gambaran apa adanya.
C.      Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri 3 Kediri (MAN 3 Kediri) tepatnya dilapangan bulutangkis MAN 3 Kediri. Sedangkan untuk pelaksanaan test untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut.
Table 3.1
Pengambilan data penelitian dan pelaksanaan tes
No
Hari / Tanggal
Kegiatan
Tempat
1
Rabu, 15 Juni 2009
Membuat proposal penelitian
Universitas Nusantara PGRI Kediri
2
Selasa, 07 Juli 2009
Menyampaikan surat izin penelitian
Madrasah Aliyah Negeri 3 Kediri
3
Jum’at, 17 Juli 2009
Pelaksanaan tes kekuatan otot kaki
Madrasah Aliyah Negeri 3 Kediri
4
Jum’at, 24 Juli 2009
Pelaksanaan tes kekuatan otot lengan
Madrasah Aliyah Negeri 3 Kediri
5
Senin, 27 Juli 2009
Pelaksanaan tes kemampuan smash
Madrasah Aliyah Negeri 3 Kediri
6
         ,    Oktober 2009
Membuat laporan penelitian dan penerimaan surat keterangan penelitian
Madrasah Aliyah Negeri 3 Kediri
D.    Subjek Penelitian
Agar lebih mudah dan jelas didalam mengadakan suatu penelitian, maka perlu mengetahui lebih dulu berapa jumlah populasinya. Karena tanpa populasi suatu penelitian tidak mungkin bisa dijalankan.
Yang dimaksud dengan populasi menurut Sugiono, populasi adalah wilayah generalisai yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Dr. Sugiyono, 2008 : 117).
Sampel diartikan sebagai bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, (Dr. Sugiyono, 2008 : 118). Sesuai dengan lampiran diatas dan berdasarkan pada judul yang ada, maka yang merupakan subjek penelitian adalah siswa siswi kelas XI Madrasah Aliyah Negeri 3 kediri tahun 2009/2010. Dari penelitian tersebut diambil sebagian sampel dengan menggunakan cara atau teknik random acak.
E.       Instrument Penelitian dan Pengumpulan Data
Instrument merupakan suatu alat bantu yang dipakai dalam penelitian atau alat untuk mengambil data yang akan menentukan kualitas data dalam penelitian. Sedangkan dalam pengumpulan data, teknik yang dipergunakan untuk pengambilan data adalah test dan pengukuran. Instrument dan teknik pengambilan data meliputi :
1.      Test untuk mengukur kekuatan otot lengan dengan melakukan push up karena pada dasarnya kekuaatan otot dipengaruhi oleh unsure-unsur struktur otot dan kelompok otot.
1.1  Tujuan             : Memperkirakan kekuatan otot lengan
1.2 Alat                  : Stop watch, daftar pencatat nilai, peluit.
1.3 Pelaksanaan     : Siswa melakasanakan push up dalam waktu 30 detik
1.4 Penilaian          : Siswa melakukan push up sebanyak mungkin dalam waktu 30 detik. Kemudian hasilnya kita hitung bisa mencapai berapa kali.
2.      Test untuk mengukur kekuatan otot kaki
Dalam tahap test ini penulis menggunakan test squat-jump selama enam puluh ( 60 ) detik.
2.1.                Tujuan                     :  Untuk mengetahui dan mengukur
komponen kekuatan kaki kelompok siswa.
2.2.  Fasilitas              : -    Roll meter
-            Stop watch
-            Peluit
-            Alat tulis
-            Presensi
2.3.Pelaksanaan                      : Teste  diukur  melakukan  lompatan  squat
jump dari berdiri tegak, kemudian kedua tangan dikaitkan dibelakang kepala, selanjutnya kedua lutut ditekuk untuk melakukan lompat jongkok kedepan dan kebelakang oleh kaki kiri dan kanan secara bergantian. ( Wahyudi, 2001 ). Tes ini dilakukan selama 60 detik.
2.4.     Penilaian                        : Melakukan lompatan squat jump dengan
setiap siswa  melakukan  lompatan  selama enam puluh detik.
3.      Test kemampuan smash
Smash diartikan pukulan yang dilakukan dengan kekuatan penuh atau dengan seluruh tenaga dengan tujuan untuk mengirim bola secepat mungkin kebawah dalam kawasan lawan mengembalikan setiap bola (Fred Brundle 1995 : 49 ).
3.1.               Tujuan                      :  Untuk mengukur kemampuan suttle cock
menuju sasaran smash.
3.2. Fasilitas               : -  Lapangan bulutangkis
-       Satu net bulutangkis
-       Empat buah raket
-       Satu slop suttle cock
-       Alat tulis
-       Presensi
3.3.     Pelaksanaan                   : Teste berada didalam lapangan  permainan,
Suttle cock dipukul oleh petugas dengan suttle cock dilambungkan dan diarahkan ke teste untuk dipukul atau dismash yang diarahkan kedalam sasaran smash dan teste diberi kesempatan 10 kali smash.
3.4. Penilaian              : Smash    dilakukan   bila  hasil   pukulan 
masuk kelapangan (sasaran pukulan) maka nilainya satu, sedangkan apabila shuttle cock  keluar lapangan (sasaran) maka nilainya  nol.
F.       Teknik Analisis Data
Analisa data yang digunakan adalah analisa kuantitatif dengan tujuan mencari korelasi antara kekuatan otot lengan dan kekuatan otot kaki terhadap ketepatan smash bulutangkis dengan menggunakan metode deskriptif analisa dan rumus yang digunakan untuk menganalisa adalah sebagai berikut :
1.         Menghitung rata-rata dari X dengan menggunakan rumus Mean :
M
Dimana :
M = Mean (rata-rata)
X = Jumlah variabel independent
N = Jumlah sampel


2.         Menghitung standart deviasi
 SD
Dimana :
SD : standar deviasi
X : variabel bebas
N : jumlah sampel
3.         Mencari korelasi variabel x dan y
Dimana :
Rxy : koefisien korelasi antara variabel x dan y
N : jumlah sampel
X : variabel bebas
Y : variabel terikat
4.         Untuk menghitung koefisien korelasi regresi
Rx12 Y     =
Dimana :
R : koefisien determinasi
a : koefisien regresi
x : variabel bebas
y : variabel terikat
          untuk menganalisa data menggunakan tekhnik statistic analisa regresi korelasi yang rumusnya :
Sedangkan langkah-langkahnya sebagai berikut :
1.      Mencari Mean =
2.      Mencari standar deviasi
3.      Mencari T- score
4.      Mencari korelasi kekuatan otot lengan dengan ketepatan smash
5.      Mencari korelasi kekuatan otot kaki dengan ketepatan smash
6.      Mencari korelasi kekuatan otot
7.      Mencari F regresi     

 

BAB IV
LAPORAN HASIL PENELITIAN

A.    Deskripsi Data Variabel
Dalam rangka usaha untuk menuju suatu hipotesis, perlu diperkirakan kemungkinan berbagai macam teknik pengumpulan data yang sesuai dengan kebutuhan.
1.      Persiapan Pengumpulan Data.
a.       Agar proses pengumpulan data dapat berjalan dengan lancar maka peneliti harus mengadakan konsultasi dengan ketua jurusan dan pembimbing serta dilanjutkan dengan meminta surat keterangan kepada rektor Universitas Nusantara PGRI Kediri.
b.      Persiapan Materi dan Penelitian.
1)      Mengecek jumlah siswa yang akan dijadikan sampel penelitian, khususnya siswa kelas XI Madrasah Aliyah Negeri 3 Kediri.
2)      Menyiapkan alat-alat yang akan dipergunakan untuk mengadakan tes penelitian.
3)      Menetapkan kriteria orang yang akan dites.
4)      Menetapkan kriteria orang yang akan melakukan tes.
2.      Persiapan Materi dan Penelitian

32
 
Pelaksanaan pengumpulan data berjalan lancer sesuai dengan rencana hasil penetapan.
Langkah – langkah pengumpulan data :
a)      Menetapkan jumlah siswa yang akan dijadikan sampel dalam penelitian.
b)      Memberikan penjelasan secukupnya kepada para pembantu dan pelaksana tentang langkah-langkah pengambilan data.
c)      Memberikan penjelasan kepada semua subjek sampel mengenai bentuk tes yang akan dilakukan.
d)     Melaksanakan tes dengan tes dan pengukuran yang meliputi:
-          Test kekuatan otot lengan dengan bentuk test push-up.
-          Test kekuatan otot kaki dengan bentuk test squad jump.
-          Test kemampuan smash.
Demikian hasil tes dan pengukuran yang telah dilaksanakan diatas, maka hasilnya dapat dipaparkan pada table 4.1, yang disusun sedemikian rupa sehingga memudahkan pengelola data berikutnya. Data yang tersusun memberikan gambaran tentang hasil penelitian, untuk lebih jelasnya dilihat pada table 4.1.

B.     Analisis Data
1.      Langkah-langkah Pengolahan Data
a.       Pengecekan Data
Pengecekan data diperoleh dari setiap tes yang dilakukan guna menentukan data mana yang dapat diolah dan data yang mana yang tidak dapat diolah dari sampel yang ditentukan.
 b.      Pemberian Skor
Pemberian skor atau nilai ini merupakan kegiatan untuk menentukan skor yang sah yang telah dicapai oleh setiap anggota sampel guna memperhitungkan langkah selanjutnya.
2.      Perhitungan
Kegiatan ini dimaksudkan untuk memperoleh ukuran statistik yang sesuai dengan siswa yang diteliti seperti data pada kekuatan otot lengan, kekuatan otot kaki serta ketepatan smash, langkah-langkah kegiatan tersebut akan dikemukakan dalam analisis data sebagai berikut :
a).  Penyajian data
Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari proses pengolahan data, yaitu menyiapkan data yang telah diolah dan dianalisis. Sehingga gambarannya secara menyeluruh terhadap masalah yang akan diteliti.
b).  Pengujian hipotesa
Pengujian ini dilakukan berdasarkan data yang telah diperoleh secara nyata yang selanjutnya diadakan pengetesan untuk memudahkan perhitungan data dengan mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara variabel - variabel yang diteliti dengan teknik analisa korelasi, maka disajikan pemasukan jumlah nilai yang trdapat dalam tabel hasil pada table 4.1.
   
Tabel 4.1
Data Mentah Hasil Test Kekuatan Otot Lengan, Kekuatan Otot Kaki,
dan Ketepatan Smash

No
Nama
Tes Kekuatan Otot Lengan
Tes Kekuatan Otot Kaki
Tes Ketepatan Smash
1
A. Rojabit. T
27
31
9
2
Ainun Azhar
18
12
7
3
Reno Abi Ramadhan
25
23
7
4
Khusni Jauhar T
24
35
8
5
M. Maftuh W
30
25
8
6
M Fahrudi
20
35
4
7
M Najib Shofi
24
20
10
8
Nasrulloh Ibnu Musa
18
25
6
9
A Rizal Suhaimi
30
20
8
10
Fernandika S
30
16
7
11
M Ilfan
24
20
7
12
Abdurrahman F
22
22
5
13
Khoirul Anam
25
27
6
14
M Bagus S
28
37
4
15
Bagus Dwi K
27
15
7
16
Ridwanda S
24
35
8
17
Maulana Beta B
22
25
4
18
Ivan W.
24
28
6
19
A. Fikri H.
29
31
6
20
M. Abnun Naja
14
31
2
21
Jihadudin Tama
26
32
6
22
M. Rizki Ridlo
26
22
8
23
Agus S.
26
33
7
24
M. Hazam Ar Royan
28
30
5
25
M. Rofik
26
31
7
26
Asnaf F
30
27
9
27
Sanaf Z
14
26
7
28
M. Maftuhin
27
27
8
29
Nur Rohman
30
33
8
30
Tito Abi Arjunenpa
28
30
8
746
803
202

 
C.    Penyajian Data
Berdasarkan tabel hasil pengambilan data seperti yang disajikan pada tabel 4.1, maka langkah selanjutmya adalah mengubah data mentah hasil penelitian (hasil tes) menjadi data terstandar (T-Skor) yang siap dikoreksi.
1.      Mencari Mean, Standar Deviasi dan T-Skor.
a.       Kekuatan otot lengan (X1)
- Rentangan (R)    =   Xt - Xr
                              =   30 – 14
                              =  16
  Keterangan :
  R    =  Rentangan
  Xt    =  Skor Tertinggi
  Xr   =  Skor Terendah
-    Jumlah Kelas Interval (K)
K   =   1 + 3,3 log N
      =   1 + 3,3 log 30
      =   1  + 3,3 (1,477)
      =   1 + 4,87
      =   5,87
      =   6
Keterangan :
K  =  Jumlah Kelas Interval
N  = Jumlah Sampel
-    Panjang Kelas Interval (P)
Keterangan :
P  =  Panjang Kelas Interval
R  =  Rentangan
K  =  Jumlah Kelas Interval
Tabel 4.2
Daftar Distribusi Frekuensi
Hasil Pengukuran Kekuatan Otot Lengan

No
Kelas Interval
F
X
F.X
X2
F.X2
1
14 – 16.67
2
15.335
30.67
235.16
940.64
2
16.68 – 19.35
2
18.015
36.3
324.54
1298.16
3
19.36 – 22,03
3
20.695
62.085
428.28
3854.54
4
22.04 – 24.71
5
23.375
116.875
546.39
13659.76
5
24.72 – 27.39
9
26.055
234.495
678.86
54987.90
6
27.40 – 30.07
9
28.735
258.615
825.70
66881.71
30
132.21
739.04
3038.93
141622.71

-          Mean (M) atau rata-rata kekuatan otot lengan.
Mean (M) = 
-          Standar Deviasi (SD)
SD
            = 
            = 
            = 
            =  64.14
-          T – Score (T)
T    =  
            =  
            =   50 + 10 [0.02]
            =   50 + [0.2]
            =   50.2
            =   50
b.      Kekuatan otot kaki (X2)
- Rentangan (R)    =   Xt - Xr
                              =   37 – 12
                              =  25
  Keterangan :
  R    =  Rentangan
  Xt    =  Skor Tertinggi
  Xr   =  Skor Terendah
-    Jumlah Kelas Interval (K)
K   =   1 + 3,3 log N
      =   1 + 3,3 log 30
      =   1  + 3,3 (1,477)
      =   1 + 4,87
      =   5,87
      =   6
Keterangan :
K  =  Jumlah Kelas Interval
N  = Jumlah Sampel
-    Panjang Kelas Interval (P)
Keterangan :
P  =  Panjang Kelas Interval
R  =  Rentangan
K  =  Jumlah Kelas Interval
Tabel 4.3
Daftar Distribusi Frekuensi
Hasil Pengukuran Kekuatan Otot Kaki

No
Kelas Interval
F
X
F.X
X2
F.X2
1
 12  -  16.16
3
14.08
42.24
198.25
1784.22
2
16.17 – 20.33
3
18.25
54.75
333.06
2997.56
3
 20.34 – 24.5
3
22.42
67.26
502.66
4523.91
4
24.51 – 28.67
8
26.59
212.72
707.03
45249.8
5
28.68 – 32.84
7
30.76
215.32
946.18
46362.7
6
32.85 – 37.01
6
34.93
209.58
1220.1
43923.8
30
147.03
801.87
3907.28
144841.99

-          Mean (M) atau rata-rata kekuatan otot kaki.
Mean (M) = 
-          Standar Deviasi (SD)
SD
            = 
            = 
            =  
            =  64.14
-          T – Score (T)
T    =  
            =  
            =   50 + 10 [0.08]
            =   50 + [0.8]
            =   50.8
            =   51

c.       Ketepatan Smash (Y)
- Rentangan (R)    =   Yt - Yr
                              =   10 – 2
                              =   8
  Keterangan :
  R    =  Rentangan
  Yt    =  Skor Tertinggi
  Yr   =  Skor Terendah
-    Jumlah Kelas Interval (K)
K   =   1 + 3,3 log N
      =   1 + 3,3 log 30
      =   1  + 3,3 (1,477)
      =   1 + 4,87
      =   5,87
      =   6
Keterangan :
K  =  Jumlah Kelas Interval
N  = Jumlah Sampel
-    Panjang Kelas Interval (P)

Keterangan :
P  =  Panjang Kelas Interval
R  =  Rentangan
K  =  Jumlah Kelas Interval
Tabel 4.4
Daftar Distribusi Frekuensi
Hasil Pengukuran Ketepatan Smash

No
Kelas Interval
F
Y
F.Y
Y2
F.Y2
1
2 – 3.33
1
2.66
2.66
7.07
7.07
2
3.34 – 4.67
3
4
12
16
144
3
4.68 – 6.01
7
5.34
37.38
28.52
1397.26
4
6.02 – 7.35
8
6.68
53.44
44.62
2855.83
5
7.36 – 8.69
8
8.02
64.16
64.32
4116.51
6
8.70 – 10.01
3
9.36
28.08
87.61
788.49
30
36.06
197.72
248.14
9309.16

-          Mean (M) atau rata-rata ketepatan smash.
Mean (M) = 
-          Standar Deviasi (SD)
SD
            = 
            = 
            = 
            =  16.34
-          T – Score (T)
T    =   
            =  
            =   50 + 10 [0.12]
            =   50 + [1.22]
            =   51.22
            =   51
2.      Memasukkan data telah terstandar (T-Skor) ke dalam daftar distribusi.
Tabel 4.5
Daftar Untuk Memperoleh Angka Indeks Korelasi Antara Kekuatan Otot Lengan, Kekuatan Otot Kaki Dan Ketepatan Smash Bulu Tangkis Dari 30 Anggota Sampel.

No
X1
X2
Y
(X1)2
(X2)2
(Y)2
X1.Y
X2.Y
X1.X2
1
50
51
51
2500
2601
2601
2550
2601
2550
2
49
48
50
2401
2304
2500
2450
2400
2353
3
50
50
50
2500
2500
2500
2500
2500
2500
4
50
51
51
2500
2601
2601
2550
2550
2550
5
51
50
51
2601
2500
2601
2601
2550
2550
6
49
51
48
2401
2601
2304
2352
2448
2499
7
50
49
52
2500
2401
2704
2600
2548
2450
8
49
50
49
2401
2500
2401
2401
2450
2450
9
51
49
51
2601
2401
2601
2601
2499
2499
10
51
48
50
2601
2304
2500
2550
2400
2488
11
50
49
50
2500
2401
2500
2500
2450
2450
12
50
49
49
2500
2401
2401
2450
2401
2450
13
50
50
49
2500
2500
2401
2450
2450
2500
14
50
52
48
2500
2704
2304
2400
2496
2600
15
50
52
50
2500
2704
2500
2500
2600
2600
16
50
51
51
2500
2601
2601
2550
2601
2550
17
50
50
48
2500
2500
2304
2400
2400
2500
18
50
50
49
2500
2500
2401
2450
2450
2500
19
51
51
49
2601
2601
2401
2499
2499
2601
20
48
51
47
2304
2601
2209
2256
2397
2448
21
50
51
49
2500
2601
2401
2450
2499
2550
22
50
49
50
2500
2401
2500
2500
2450
2450
23
50
51
51
2500
2601
2601
2550
2601
2550
24
50
51
49
2500
2601
2601
2499
2499
2550
25
50
51
50
2500
2601
2500
2500
2550
2550
26
51
50
51
2601
2500
2601
2601
2550
2550
27
48
50
50
2304
2500
2500
2400
2500
2400
28
50
50
51
2500
2500
2601
2550
2550
2500
29
51
51
51
2601
2601
2601
2601
2601
2601
30
50
51
51
2500
2601
2601
2550
2601
2550
1499
1507
1496
74917
75733
74842
74811
75091
75339
3.      Mencari Korelasi
a.       Korelasi kekuatan otot lengan (X1) dengan ketepatan smash (Y).
rX1Y     =  
            =  
            =  
            =  
            =  
            =  
            =  
            =   0.951
b.      Korelasi kekuatan otot kaki (X2) dengan ketepatan smash (Y).
rX2Y     =  
            =  
            =  
            =  
            =  
            =  
            =  
            =   - 0.667
c.       Korelasi kekuatan otot lengan (X1), kekuatan otot kaki (X2), dengan ketepatan smash (Y)
-    =  
                  =  
                  =  
                  =   74900.033
                  =   16.967
-   =  
                  =  
                  =  
                  =   75701.633
                  =   31.367
-      =  
                  =  
                  =   
                  =   74600.533
                  =   241.467
-    =  
                     =   75339 -
                     =   75339 -
                     =   75339 – 72788.1
                     =   2550.9
-      =  
                     =   74811 -
                     =   74811 -
                     =   74811 – 74750.133
                     =   60.867
-      =  
                     =   75091 -
                     =   75091 -
                     =   75091 – 75149.066
                     =   - 58.066
=                
=                
=  60.867   =  (a1. 16.967)+(a2. 2550.9)                (:2550.9)
=  -58.066  =  (a1. 2550.9)+(a2. 31.367)                (:31.367)
=  0.024     =  a1.0.007 + a2                      
=  -1.85      =  a1.81.32 + a2                      
_______________________  _
=  -1.826    =  - 81.313
            a1   =  -1.826 : -81.313
            a1   =  - 0.022
=  1.85       =  {(-0.022)(81.32)} + a2
                  =  1.789 + a2
            a2   =  -1.85 – 1.789
            a2   =  -3.639
-          Koefisien korelasi antara kriterium Y dan predictor X1, X2 diperoleh dengan rumus :
RX12=  
            =  
            =  
            =  
            = 
            =  0.932

D.    Pengujian Hipotesis
1.      Pengujian Hipotesis Pertama
Yaitu : “Ada hubungan antara kekuatan otot lengan dengan ketepatan smash pemain bulu tangkis “
Untuk menguji kebenaran Hipotesa Alternatif (Ha) dan Hipotesis Nihil (Ho). Ha berbunyi “Ada hubungan antara kekuatan otot lengan dengan ketepatan smash pemain bulu tangkis”. Sedangkan Ho berbunyi “Tidak ada hubungan antara kekuatan otot lengan dengan ketepatan smash pemain bulu tangkis”. Untuk pengujiannya dilakukan pengetesan signifikan rx1y dalam taraf signifikansi 1% dan 5% seperti tampak pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.6
Hasil Pengujian Hipotesis Pertama

N
r - Hitung
Taraf Signifikansi (r-tabel)
Ket
1%
5%
30
0.951
± 0.463
± 0.361
r-hitung > r-tabel

2.      Pengujian Hipotesis Kedua
Yaitu : “Ada hubungan antara kekuatan otot kaki dengan ketepatan smash pemain bulu tangkis “
Untuk menguji kebenaran Hipotesa Alternatif (Ha) dan Hipotesis Nihil (Ho). Ha berbunyi “Ada hubungan antara kekuatan otot kaki dengan ketepatan smash pemain bulu tangkis”. Sedangkan Ho berbunyi “Tidak ada hubungan antara kekuatan otot kaki dengan ketepatan smash pemain bulu tangkis”. Untuk pengujiannya dilakukan pengetesan signifikan rx2y dalam taraf signifikansi 1% dan 5% seperti tampak pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.7
Hasil Pengujian Hipotesis Pertama

N
r - Hitung
Taraf Signifikansi (r-tabel)
Ket
1%
5%
30
- 0.667
± 0.463
± 0.361
r-hitung > r-tabel

3.      Pengujian Hipotesis Ketiga
Yaitu : “Ada hubungan antara kekuatan otot lengan, kekuatan otot kaki dengan ketepatan smash pemain bulu tangkis “
Untuk menguji kebenaran Hipotesa Alternatif (Ha) dan Hipotesis Nihil (Ho). Ha berbunyi “Ada hubungan antara kekuatan otot lengan, kekuatan otot kaki dengan ketepatan smash pemain bulu tangkis”. Sedangkan Ho berbunyi “Tidak ada hubungan antara kekuatan otot lengan, kekuatan otot kaki dengan ketepatan smash pemain bulu tangkis”. Untuk pengujiannya dilakukan pengetesan signifikan rx12y dalam taraf signifikansi 1% dan 5% seperti tampak pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.8
Hasil Pengujian Hipotesis Pertama

N
r - Hitung
Taraf Signifikansi (r-tabel)
Ket
1%
5%
30
0.932
± 0.463
± 0.361
r-hitung > r-tabel

E.     Interpretasi
1.      Berdasarkan hasil pengetesan RX1Y tentang “Hubungan antara kekuatan otot lengan dengan ketepatan smash pemain bulu tangkis“, dapat diketahui bahwa r-hitung ( 0.951) lebih besar dari r-tabel (± 0.463 dan ± 0.361). Hal ini berarti Ho (Hipotesis Nihil) ditolak dan Ha (Hipotesis Alternatif) diterima yang berarti “Ada hubungan antara kekuatan otot lengan dengan ketepatan smash pemain bulu tangkis”.
2.      Berdasarkan hasil pengetesan rx2y tentang “Hubungan antara kekuatan otot kaki dengan ketepatan smash pemain bulu tangkis“, dapat diketahui bahwa r-hitung ( - 0.667 ) lebih besar dari r-tabel (± 0.463 dan ± 0.361). Hal ini berarti Ho (Hipotesis Nihil) ditolak dan Ha (Hipotesis Alternatif) diterima yang berarti “Ada hubungan antara kekuatan otot kaki dengan ketepatan smash pemain bulu tangkis”.
3.      Berdasarkan hasil pengetesan rx12y tentang “Hubungan antara kekuatan otot lengan, kekuatan otot kaki dengan ketepatan smash pemain bulu tangkis“, dapat diketahui bahwa r-hitung ( 0.932 ) lebih besar dari r-tabel (± 0.463 dan ± 0.361). Hal ini berarti Ho (Hipotesis Nihil) ditolak dan Ha (Hipotesis Alternatif) diterima yang berarti “Ada hubungan antara kekuatan otot lengan, kekuatan otot kaki dengan ketepatan smash pemain bulu tangkis”.

 
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A.    Simpulan
Secara keseluruhan proses analisis terhadap semua data telah selesai, maka berdasarkan hasil analisis yang diperoleh mengenai :
“Hubungan antara kekuatan otot lengan dan kekuatan otot kaki dengan ketepatan smash dalam permainan bulu tangkis pada siswa kelas XI Madrasah Aliyah Negeri 3 Kediri” Diperoleh simpulan sebagai berikut :
1.      Adanya hubungan antara kekuatan otot lengan dengan ketepatan smash permainan bulu tangkis. Seseorang yang mempunyai kekuatan otot lengan yang cukup baik akan lebih mudah dalam mengarahkan smash sesuai dengan keinginan.
2.      Adanya hubungan antara kekuatan otot kaki dengan ketepatan smash permainan bulu tangkis, dengan demikian kekuatan otot kaki sangat dibutuhkan dalam menerapkan teknik smash yang baik dan juga menunjang keberhasilan smash.
3.      Adanya hubungan antara kekuatan otot lengan dan otot kaki dengan ketepatan smash dalam permainan bulutangkis, dimana hubungan antara kekuatan otot lengan dan otot kaki sangat mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam mengarahkan smash permainan bulu tangkis.



53
 


B.     Implikasi
Sebagai penelitian terapan, simpulan-simpulan yang ditarik sebagai hasil penelitian ini memiliki konsekuensi implikasi tertentu dalam praktek pendidikan olahraga dan penelitian selanjutnya terhadap masalah-masalah yang relatif sama dan erat kaitannya dengan masalah ini.
Sehubungan dengan hal tersebut, dibawah ini akan disajikan beberapa implikasi bagi penelitian selanjutnya, yaitu:
  1. Implikasi pendidikan olahraga.
Penelitian ini ditekankan untuk mengungkap masalah-masalah daya ramal hasil pengukuran antara kekuatan otot lengan dan otot kaki dengan hasil nilai ketepatan smash permainan bulu tangkis.
Masalah ini dianggap penting karena daya ramal variabel-variabel tersebut dapat berfungsi mengetahui seseorang untuk dapat mengarahkan smash permainan bulutangkis dengan baik apa tidak.
  1. Implikasi terhadap penelitian selanjutnya.
Arti penting hasil penelitian ini adalah membuka jalan kearah penelitian yang lebih lanjut, karena masih banyaknya masalah yang berkaitan dengan daya ramal variabel-variabel yang dapat dipergunakan meramal teknik smash yang baik dari permainan bulutangkis.
C.    Saran
1.      Memperhatikan kesimpulan-kesimpulan diatas nampak bahwa unsur kondisi fisik seperti kekuatan otot lengan dan otot kaki sangat berpengaruh terhadap keberhasilan mengarahkan smash seseorang dalam permainan bulutangkis. Untuk itu latihan otot lengan seperti push-up serta latihan otot kaki seperti lari bolak-balik, lari zig-zag, squad jump dan lain-lain hendaknya diberikan pelatih atau pendidik kepada pemain atau anak didiknya agar peningkatan dan pencapaian prestasi yang maksimal dalam penguasaan dan keberhasilan pelaksanaan teknik-teknik smash permainan bulutangkis.
2.      Bagi para pendidik dan peneliti, hendaknya perlu mengadakan penelitian yang sejenis dengan sampel yang lebih besar agar mendapat informasi yang lebih akurat yang dapat dijadikan bahan perbandingan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, dan hendaklah pilih salah satu cabang olahraga yang anda gemari agar dalam penelitian nanti dapat diselesaikan tanpa adanya halangan yang berarti.






Pengikut