Welcome to My Blog

Selamat datang di blog saya. Temukan apa yang anda minati.
Selamat berpetualang di blog saya.

Minggu, 25 Desember 2011

Motivasi

PENDAHULUAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya sehingga kita bisa dalam keadaan sehat seperti sekarang ini. amin insyaAllah. Solawat serta salam tetap kita curahkan kepada Nabi Mohammad SAW yang mana sangat kita nantikan safa'atnya di yaumul kiamah. Selanjutnya, tak lupa saya ucapkan terimakasih kepada saudara-saudara ku yang telah memberikan dukungan moril maupun spirituil sehingga bisa terciptanya makalah ini.

Pada sekarang ini saat banyak sekali motivator-motivator yang bermunculan. Mulai dari yang biasa sampai ke orang besar. Semua mempunyai tujuan yang sama, yaitu memberikan sugesti positif kepada orang lain. Ada yang menjadikannya sebagai profesi dan juga ada yang cuma sebagai teman curhat.


Materi Motivasi

Motivasi merupakan suatu usaha untuk memberikan sugesti-sugesti positif yang intinya untuk menumbuhkan semangat pada diri seseorang dalam melakukan suatu hal. Dan orang yang melakukan usaha tersebut kepada orang lain disebut Motivator. Banyak sekali orang yang membutuhkan motivasi dalam menjalankan kehidupan ini.

Kamis, 15 Desember 2011

ALBERT EINSTEIN

Albert Einstein, tak salah lagi, seorang ilmuwan terhebat abad ke-20. Cendekiawan tak ada tandinganya sepanjang zaman. Termasuk teori "Relativitas"-nya. Sebenarnya teori ini merupakan dua teori yang bertautan satu sama lain. Teori khusus "Relativitas" yang dirumuskannya tahun 1905 dan teori umum "Relativitas" yang dirumuskannya tahun 1915, lebih terkenal dengan hukum gaya berat Enstein. Kedua teori ini teramat rumitnya, karena itu bukan tempanya disini menjelaskan sebagaimana adanya, namun uraian ala kadarnya tentang soal relativitas khusus ada disinggung sedikit. Pepatah mengatakan,"Semuanya adalah Relatif." Teori Einstein bukanlah sekedar mengunyah-ngunyah ungkapan yang nyaris menjemukan itu. Yang dimaksudkannya adalah suatu pendapat matematika yang pasti tentang kaidah-kaidah ilmiah yang sebetulnya relatif. Hakikatnya, penilaian subyektif terhadap waktu dan ruang tergantung pada si penganut. Sebelum Einstein, umumnya orang senantiasa percaya bahwa dibalik kesan subyektif terdapat ruang dan waktu yang absolut yang bisa diukur dengan peralatan secara obyektif. Teori Einstein menjungkir-nalikan secara revolusioner pemikiran ilmiah dengan cara menolak adanya sang waktu yang absolut. Contoh berikut ini dapat menggambarkan betapa radikal teorinya, betapa tegasnya dia merombak pendapat kita tentang ruang dan waktu.

Bayangkanlah sebuah pesawat ruang angkasa--sebutlah namanya X--meluncur laju menjauhi bum dengan kecepatan 100.000 kilometer per detik. Kecepatan diukur olah pengamat, baik yang berada di dalam pesawat ruang angkasa X maupun di Bumi, dan pengukuran mereka bersamaan. Sementara itu, sebuah pesawat ruang angkasa lain yang bernama Y meluncur laju pada arah yang sama dengan pesawat ruang angkasa X tetapi dengan kecepatan yang berlebih. Apabila pengamat di Bumi mengukur kecepatan pesawat ruang angkasa Y, mereka mengetahui bahwa pesawat itu melaju menjauhi Bumi pada kecepatan 180.000 kilometer per detik. Pengamat di atas pesawat ruang angkasa Y akan berkesimpulan serupa.

Nah, karena kedua pesawat ruang angkasa itu melaju pada arah yang bersamaan, akan tampak bahwa beda kecepatan antara pesawat itu 80.000 kilometer per detik dan pesawat yang lebih cepat tak bisa tidak akan bergerak manjauhi pesawat yang lebih lambat pada kadar kecepatan ini.

Tetapi teori Einstein memperhitungkan, jika pengamatan dilakukan dari kedua pesawat ruang angkasa, mereka akan bersepakat bahwa jarak antara keduanya bertambah pada tingkat ukuran 100.000 kilometer per detik, bukannya 80.000 kilometer per detik.

Kelihatanya hal ini mustahil. Kelihatanya seperti olok-olok. Pembaca menduga seakan ada bau-bau tipu. Menduga jangan-jangan ada perincian yang disembunyikan. Padahal, sama sekali tidak! Hasil ini tidak ada hubunganya dengan tenaga yang digunakan untuk mendorong mereka.

Tak ada keliru pengamatan. Walhasil, tak ada apa pun yang kurang alat rusak atau kabel melintir. Mulus, polos, tak mengecoh. Menurut Einstein, hasil kesimpulan yang tersebut di atas tadi semata-mata sebagai akibat dari sifat dasar alamiah ruang dan waktuyang sudah bisa diperhitungkan lewat rumus ihwal komposisi kecepatannya.

Tampaknya merupakan kedahsyatan teoritis, dan memang betahun-tahun orang menjauhi "teori relativitas" bagaikan menjauhi hipotesa "menara gading"

Pengikut