Welcome to My Blog

Selamat datang di blog saya. Temukan apa yang anda minati.
Selamat berpetualang di blog saya.

Rabu, 08 Februari 2012

BERSIHKAN HATI DAN PIKIRAN

"Dan jagalah hatimu dari penyakit-penyakitnya, sulit mengembalikan hati yang sudah jauh dari kebenaran. Sesungguhnya hati jika sudah kotor, membersihkannya bak mengumpulkan kaca yang pecah berserakan".

Salah satu kelebihan yang diberikan kepada manusia dibandingkan makhluk lainnya adalah kemampuan manusia untuk berpikir. Manusia mempunyai akal yang mampu membedakan mana yang baik dan mana yang benar, dan mampu memberi arahan kemana tubuh ini akan pergi. Dengan akal inilah manusia membedakan diri dari hewan. Walaupun di beberapa segi kehidupan terdapat "naluri" yang mirip antara manusia dan hewan-sehingga manusia disebut sebagai "hewan yang berpikir atau berakal"-dengan akal yang ada, manusia dituntut mampu mengelola naluri tersebut agar tidak terjatuh dan terbawa dalam naluri kehewanan yang terdapat pada dirinya. Naluri kehewanan inilah yang sering disebut sebagai nafsu, dan kehidupan manusia di dunia ini selalu dengan perang antara akal dan hawa nafsu.

Akal adalah panglima yang menentukan baik buruk seseorang. Akal mendorong manusia berbuat sesuatu di dunia ini. Setiap hari, manusia didorong menggunakan dan mempertimbangkan akal sehat yang dimilikinya dibandingkan menggunakan nafsu belaka. Pertimbangan akal sehat harus mampu dikedepankan agar hidup manusia tidak terjebak dalam nafsu hewani yang sudah terdapat dalam dirinya.

Pertarungan yang hebat antara akal dan hawa nafsu yang terjadi sepanjang kehidupan manusia inilah yang menjadikan manusia mempunyai potensi memiliki derajat yang lebih tinggi dibandingkan dengan makhluk lainnya. Tidak sebagaimana Malaikat yang hanya diberi sifat ketaatan kepada Allah, manusia diberikan pilihan apakah ia ingin berbuat baik atau berbuat jahat. Kedua kekuatan ini bertarung keras dalam kehidupan manusia, dan manusia itu sendiri yang pada akhirnya akan menentukan kemana jalan yang ia tempuh. Manusia bisa diangkat derajatnya ke tingkat yang lebih tinggi dibandingkan makhluk lain, tetapi di sisi lain manusia juga bisa memilih untuk menjerumuskan dirinya sendiri ke jurang kenistaan yang dalam, bahkan lebih dalam daripada binatang dan makhluk lainnya.

Hidup manusia adalah perjuangan untuk memenangkan pertarungan suci antara akal pikiran yang sehat dengan hawa nafsu yang dimilikinya. Pertarungan ini akan terus terjadi sepanjang hidup, maka manusia tidak boleh lengah untuk selalu waspada akan hawa nafsu yang setiap saat menggoda. Manusia boleh memenangkan akal pikirannya pada hari ini, tetapi sekali ia lengah, bisa jadi ia akan khilaf dan terjerumus di keesokan harinya. Perlu ada perbaikan terus menerus terhadap hati dan pikiran kita, sehingga setiap saat selalu waspada terhadap godaan nafsu yang ada di sekeliling kita.

Untuk bisa memulai pertarungan dengan hawa nafsu dalam kehidupan sehari-hari, orang mesti mulai mengupayakan kebersihan hati dan pikirannya. Mulailah untuk membersihkan hati dan pikiran dari berbagai sifat dan pikiran negatif tentang orang lain atau lingkungan sekitar, sehingga apa yang kita lekukan dan kita kerjakan juga bersih.

Hati dan pikiran yang bersih akan menjadi awal yang baik bagi terbentuknya iklim dan lingkungan yang positif. Dengan keterbukaan dan kebersihan hati, orang akan saling percaya sehingga menimbulkan harmonisasi lingkungan dan alam.

Hati dan pikiran yang bersih juga akan menimbulkan energi positif yang bisa menjadi modal berharga untuk meningkatkan produktivitas. Energi positif itu tidak hanya dirasakan diri sendiri, tetapi juga akan menyebar kepada orang-orang dan lingkungan di sekeliling kita. Energi positif yang melingkupi kehidupan itu akan membawa produktivitas yang lebih tinggi.

Disitulah , agama Islam mengajarkan agar sebelum memulai sesuatu kita mengawalinya dengan niat yang baik, niat yang bersih. Niat yang baik ini menjadi penting, karena akan menentukan hasil akhir dari suatu perbuatan. Satu orang mungkin sama-sama bekerja dengan orang lain, membuat satu produk yang sama, tetapi bisa jadi hasilnya akan berbeda karena sangat dipengaruhi oleh niatnya.

Dua orang yang sama-sama membuat roti, misalnya, tentu akan mendapat hasil berbeda jika yang satu berniat dengan tulus untuk membahagiakan keluarganya, sementara yang lain melakukannya secara terpaksa, hanya karena  disuruh oleh suaminya misalnya. Niat yang baik akan mempengaruhi kondisi psikis seseorang, sehingga menimbulkan energi dan kreativitas yang mungkin belum terpikirkan.

Niat yang baik adalah niat yang dipenuhi oleh keinginan untuk berbuat baik, bagi diri sendiri dan orang lain. Niat yang baik dan tulus meniadakan keinginan untuk berbuat negatif atau kerusakan dari apa yang akan diperbuatnya akan dilakukan untuk membuat kerusakan di lingkungan sekitar. Niat yang baik menebarkan kebaikan bagi semua, karena prinsip hidupnya adalah "sebaik-baik manusia adalah orang paling baik dan paling bermanfaat bagi orang lain".

Kebaikan itu memancar dari diri sendiri kepada lingkungannya. Jika seseorang dipenuhi dengan niat kebaikan dalam mengerjakan sesuatu, kebaikan itu bisa menular kepada orang-orang dan lingkungan sekitarnya sehingga secara bergelombang akan menimbulkan efek bola salju kebaikan yang semakin lama semakin membesar. Jadi, apapun yang akan kita kerjakan, mulailah dengan niat tulus dan ikhlas agar apa yang kita kerjakan mendapatkan kebajikan, baik bagi diri senfiri maupun orang-orang di sekitar kita.

Hati dan niat yang bersih akan membawa seseorang pada semangat dan kualitas hidup yang bersih pula. Dengan demikian, apa yang akan dihasilkan dari niat bersih akan pula menghasilkaan karya yang baik dan bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut