Welcome to My Blog

Selamat datang di blog saya. Temukan apa yang anda minati.
Selamat berpetualang di blog saya.

Jumat, 03 Februari 2012

SUKSES ADALAH PILIHAN

Kesuksesan akan didapatkan dengan kesungguhan dan kegagalan terjadi akibat kemalasan, Bersungguh-sungguhlah maka kamu akan mendapatkan dengan segera apa yang kamu cita-citakan.

Kesuksesan adalah kata yang menjadi harapan bagi semua orang. Hampir setiap orang di dunia ini berbuat sesuatu demi mencapai kesuksesan. Bahkan terkadang seseorang mengorbankan apapun untuk mencapai kesuksesan yang ia idam-idamkan.

Setiap orang dalam hidup ini mempunyai berbagai keinginan. Keinginan itu bisa berbentuk mimpi, angan-angan atau cita-cita yang ia bangun dalam pikirannya. Keinginan itu tumbuh seiring dengan pergaulan, pendidikan dan perkenalan dengan lingkungan yang melingkupinya.

Pada perkembangannya, sebagian orang mampu mewujudkan berbagai keinginan itu, sementara sebagian lain tidak mampu mewujudkan keinginan itu, dan hanya menjadikan keinginan itu sebagai khayalan yang terkadang jauh dari kenyataan.

Sukses adalah ketika orang mampu mewujudkan apa yang ia inginkan. Seseorang yang bercita-cita ingin menjadi dosen, misalnya, disebut sukses ketika ia mampu mewujudkan keinginannya itu dan menjadi dosen. Disitu lah kesuksesan dirinya. Begtu juga orang yang bercita-cita ingin punya rumah. Ketika ia mampu mewujudkan rumah tersebut, ia bisa mendefinisikan dirinya sebagai orang yang sukses.

Kriteria sukses masing-masing orang berbeda, sangat tergantung pada keinginan dan cita-cita masing-masing. Seseorang yang  telah berhasil mencapai sesuatu bisa jadi dianggap orang lain belum mencapai apa-apa. Perbedaan pandangan ini sebenarnya sesuatu yang wajar terjadi karena perbedaan pola pikir masing-masing orang.

Masalahnya, terkadang rang mengharapkan kita untuk bisa mencapai kesuksesan sebagaimana orang lain mencapainya. Orang menuntut kita menjadi orang lain yang sebenarnya bukan keinginan dan impian kita. Akibatnya, bukannya kita bahagia dengan pencapaian yang telah kita dapatkan, sering kali harapan itu malah menjadi beban yang memberati kita.

Orang tua, misalnya, sering kali mendefinisikan kesuksesan anak-anaknya menurut gambaran mereka sebagai orang tua, sehingga terkadang terlalu memaksakan kehendak dan harapan mereka kepada anak-anaknya. Akibatnya, sering terjadi kesalahpahaman dan hubungan yang tidak baik antara anak dan orang tua karena perbedaan pandangan ini. Orang tua menginginkan A, sementara si anak menginginkan hal yang berbeda.

Ada dua kemungkinan yang bisa terjadi dalam hal ini. Bisa saja si anak menerima dan mengikuti keinginan orang tua, tetapi hal itu dilakukan dengan terpaksa. Orang tua menginginkan anaknya kuliah di Fakultas Hukum, misalnya, sementara si anak mengalah karena tidak mempunyai biaya kuliah, dan menamatkan sarjan di Fakultas Hukum, tetapi hal itu dilakukan tidak dengan sepenuh hatinya. Pencapaian itu kemudian tidak bermanfaat. Pekerjaan yang tidak dilakukan dengan sepenuh hati tidak akan bisa menghasilkan produktivitas yang maksimal.

Karena setiap orang mempunyai definisi yang berbeda-beda tentang kesuksesan, setiap orang perlu mendefinisikan apa arti sukses menurut dirinya sendiri. Mungkin kita perlu mendefinisikan dengan rekan atau pasangan sekalipun, tetapi tetap saja karena kita yang mengetahui kondisi kita secara baik, kita sendirilah yang perlu mendefinisikan sukses versi kita.

Menariknya, sebagai makhluk yang mempunyai pikiran, manusia diberi pilihan, apakah ingin sukses atau tidak sukses, ia perlu bekerja keras untuk mencapai kesuksesan tersebut. tetapi, jika ia tidak mau sukses, biarlah kemalasan meliputi hari-harinya.

Mungkin, di dunia ini tidak ada seorang pun manusia yang tidak mau sukses. Tetapi, untuk bekerja keras, memang tidak semua manusia mau melakukannya. Di sinilah yang membedakan satu orang dengan yang lainnya. Kesuksesan seseorang sangat tergantung pada kerja keras yang ia lakukan. Semakin keras bekerja, akan semakin dekat dengan pada kesuksesan yang ia impikan.

Apakah untuk mencapai kesuksesan itu dibutuhkan kerja keras? Bukankah dalam beberapa tahun terakhir, muncul istilah "kerja keras" dan "kerja cerdas"? Kerja cedas mengindikasikan bahwa seseorang harus mampu memaksimalkan semua potensi yang dimilikinya dalam bekerja, sehingga bisa menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi.

Kerja cerdas bukan lah kebalikan dari kerja keras. Kerja cerdas tetap membutuhkan kerja keras dengan kuantitas yang sama besar, sehingga mampu menghasilkan produktivitas yang lebih besar. Kerja cerdas tidak mengindikasikan bahwa kesuksesan bisa diraih dengan berleha-leha dan bermalas-malas. Kerja cerdas adalah berpikir kreatif dan inovatif, agar kerja keras yang kita lakukan membuat produktivitas kira lebih meningkat. Tidak ada kompromi apa pun, bahwa kesuksesan hanya bisa diraih melalui kerja keras.

Cobalah tanya pada orang-orang yang kita anggap sukses di sekitar kita. Saya yakin sekali tidak ada seorang pun diantara mereka yang menggapai kesuksesan dengan mudah. Semuanya harus dilalui dengan berbagai rintangan dan kerja keras yang harus dilakukan.

Seorang penyanyi yang ingin tampil prima pada saat tampil di panggung, misalnya, harus bekerja keras, berlatih fisik selama berjam-jam setiap hari dan berlatih vokal terus menerus agar kualitas suara dan penampilannya tetap terjaga. Demikian jugaseorang presenter handal yang harus mempersiapkan bahan-bahannya dengan serius agar apa yang ia sampaikan bisa diterima oleh hadirin dengan baik dan memuaskan.

Tidak ada kesuksesan dalam berbagai profesi di dunia ini yang tidak mengandalkan kerja keras. Karena itulah, pilihan itu tergantung kita sekarang. Mau sukses, berarti kita harus bekerja keras. Atau mau biasa-biasa saja, ya tidak usah bekerja keras.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut